Jakarta, INDONEWS.ID - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan pelaku usaha ultra mikro. Menggandeng ajang olahraga bergengsi Pro Futsal League (PFL) 2025 di GOR Manahan, Solo pada 4–5 Oktober 2025, PNM menghadirkan bazaar UMKM yang menghadirkan produk-produk unggulan nasabah Mekaar di tengah ribuan penonton futsal.

Bukan sekadar kegiatan promosi, bazaar ini menjadi sarana strategis bagi pelaku usaha ultra mikro untuk merasakan langsung akses pasar yang lebih luas sekaligus membangun jejaring baru. Arena olahraga pun disulap menjadi etalase kreativitas dan kemandirian perempuan prasejahtera binaan PNM.

Sebanyak empat nasabah terpilih diberi kesempatan untuk memamerkan produk mereka. Salah satunya adalah Ibu Sutipah, nasabah Mekaar sejak 2016 yang berjualan es teh dan kelontong. Ia mengaku bazaar ini memberikan pengalaman tak terlupakan.

“Terima kasih PNM sudah ajak saya bazaar UMKM di GOR Manahan Solo. Alhamdulillah, saya bukan cuma nambah penghasilan harian, tapi juga bisa ketemu teman-teman lama dari studi banding dulu,” ujarnya penuh haru pada Minggu (5/10/2025).

Para pelaku usaha yang tampil ini sebelumnya masuk dalam program reward nasabah terbaik PNM saat studi banding ke Yogyakarta pada 2024. Kini, mereka mendapat panggung baru untuk berkembang.

Pimpinan Cabang PNM Solo, Setiyo Prihartaeni, mengatakan bahwa kehadiran PNM di PFL 2025 adalah bagian dari strategi menyasar pasar generasi muda.

“PNM terus berkomitmen untuk meningkatkan usaha para nasabah kami ke pasar yang lebih luas melalui pengalaman bazaar dan menjadi sponsor utama PFL 2025,” kata Prihartaeni.

Menurutnya, dukungan terhadap kegiatan kepemudaan seperti futsal selaras dengan nilai perusahaan: tumbuh, peduli, dan menginspirasi. Hal ini diperkuat oleh fakta bahwa mayoritas Account Officer (AO) PNM juga berasal dari generasi muda.

PNM berharap keterlibatan dalam PFL dapat membuka lebih banyak ruang kolaborasi lintas sektor dan memperluas jejaring usaha para nasabah. Langkah ini sekaligus menjadi bukti bahwa pemberdayaan ekonomi kerakyatan tidak harus selalu berlangsung di ruang formal — bisa juga hadir di tengah sorak-sorai pertandingan futsal.

Dengan strategi jemput bola ini, PNM optimistis dapat membawa lebih banyak perempuan prasejahtera binaannya naik kelas dan semakin kompetitif di pasar nasional.*(RRI)