Jakarta, INDONEWS.ID - Tersangka Andi Narogong rencananya akan hadir sebagai saksi dalam sidang perkara Megakorupsi e-KTP yang digelar hari ini Senin (29/5/2017) di pengadilan Tindak pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat.
Sidang lanjutan kali ini, yang beragendakan mendengar keterangan enam saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK (JPU KPK) salah satunya tersangka, Andi Agustinus alias Andi Narogong.
Dari keterangan yang didapat melalui Humas Tipikor, ada beberapa saksi lain selain Andi Narogong, yakni kepala seksi pemeliharaan dan pengamanan data kependudukan ditjen dukcapil pada Kemendagri Bambang Supriyanto, Staf subbag rumah tangga dan BUMN bagian umumsekertariat direktorat jendral kependudukan dan pencatatan sipil (set ditjen dukcapil) Kusmihardi, Ruddy Indrati Raden, Zidan Arif Fakrulloh, dan Kepala seksi penyajian informasi adminstrasi kependudukan direktorat pengelola informasi administrasi kependudukan (PIAK) Kemendagri RI Sukoco.
Andi Narogong yang telah ditetapkan tersangka ini diduga pernah melakukan sejumlah pertemuan dengan pejabat Kementerian Dalam Negeri, anggota DPR, dan pengusaha untuk membahas anggaran proyek e-KTP senilai Rp 5,9 triliun, serta diduga membagikan uang kepada pejabat Kemendagri dan anggota DPR untuk memuluskan anggaran dan menjadi pelaksana proyek e-KTP.
Selain itu Andi merupakan orang di balik Konsorsium Perusahaan Umum Percetakan Negara Republik Indonesia (Perum PNRI).
Sejauh ini, sidang yang telah bergulir 17 kalinya ini telah menguak beberapa kesaksian perihal pengadaan teknis e-KTP dengan proyek senilai 5, 9 triliun rupiah.
Dari saksi saksi yang telah digelar menguak beberapa pertemuanpara petinggi terkait e-KTP ini, seperti ketua DPR Setya Novanto dengan para pemegang lelang e-KTP yang sebagian besar di prakarsai oleh Andi Narogong, lalu adanya SPJ fiktif miliaran rupiah yang dilakukan salah satu anggota konsorsium PNRI.(Lka)
