INDONEWS.ID

  • Senin, 05/06/2017 14:42 WIB
  • Per 1 Juni, BBM di 12 Kabupaten Ini Sudah Satu Harga dengan Jabodetabek

  • Oleh :
    • Abdi Lisa
Per 1 Juni, BBM di 12 Kabupaten Ini Sudah Satu Harga dengan Jabodetabek
Pengisian bahan bakar di SPBU. (Foto: Ant).
Jakarta, INDONEWS.ID - Terhitung sejak 1 Juni 2017, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di 12 kabupaten yang masuk wilayah pedalaman sudah sama dengan harga BBM di daerah lain, termasuk di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan sekitarnya. “Masyarakat di 12 kabupaten tersebut sebelumnya membeli BBM dengan harga Rp. 8 ribu hingga Rp. 18 ribu per liter, tapi sekarang bisa membeli dengan harga seperti di SPBU (Stasiun Pengisian Bahar Bakar Umum) Pertamina yaitu Rp. 6.450 per liter untuk Premium (BBM Khusus Penugasan), dan Rp. 5.150 per liter untuk Solar,” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama, Kementerian ESDM, Sujatmiko, melalui siaran pers, Minggu (4/6/2017). Ke-12 kabupaten dimaksud adalah: 1. Kec. Pulau-pulau Batu, Kab. Nias Selatan, Sumatera Utara; 2. Kec. Siberut Tengah, Kab. Mentawai, Sumatera Barat; 3. Kec. Karimun Jawa, Kab. Jepara, Jawa Tengah; 4. Kec. Raas, Kab. Sumenep, Jawa Timur ; 5. Kec. Labuhan Badas, Kab. Sumbawa, NTB; 6. Kec. Waingapu, Kab. Sumba Timur, NTT; 7. Kec. Long Apari, Kab. Mahakam Hulu, Kalimatan Timur; 8. Kec. Wangi-wangi, Kab. Wakatobi, Sulawesi Tenggara; 9. Kec. Moswaren, Kab. Sorong Selatan, Papua Barat ; 10. Kec. Morotai Utara, Kab. Morotai, Maluku Utara; 11. Kec. Distrik Paniai Barat, Kab. Paniai, Papua; dan 12.  Kec. Jagoi Babang, Kab. Bengkayang, Kalimantan Barat Menurut Sudjatmiko, Kementerian ESDM merencanakan program BBM satu harga akan dibangun lembaga penyalur BBM di 150 titik pada 148 kabupaten. Sebanyak 54 titik akan dibangun pada tahun 2017, 50 titik tahun 2018, dan 46 titik di tahun 2019. “Untuk tahun 2017, dari rencana sebanyak 54 titik, per tanggal 1 Juni 2017 telah beroperasi sebanyak 12 titik di 12 kabupaten. Bahkan pertengahan atau akhir Juni bisa bertambah lagi. BBM satu harga berjalan efektif dan terus mengalami kemajuan,” ungkap Sudjatmiko. Program “BBM Satu Harga” di seluruh pelosok tanah air sebelumnya telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke Yahukimo, Papua, Selasa, 18 Oktober 2016 lalu. Diakui Presiden, bila BBM satu harga akan merugikan pihak Pertamina. Namun ia menegaskan, untuk menghilangkan ketidaksetaraan harga BBM, hal itu harus tetap dilakukan. Presiden Jokowi meyakini, rendahnya harga BBM dapat menurunkan banyak biaya keseharian di Papua, seperti, transportasi, harga makanan, dan logistik, sehingga masyarakat Indonesia di wilayah terpencil bisa mengejar ketertinggalannya. “Saya menyadari Pertamina juga mengeluarkan biaya yang besar untuk mensubsidi angkutan ini. Tetapi saya kira Pertamina juga bisa mengkompensasi dari usaha lain di bidang migas, ada cross subsidi. Sehingga mewujudkan keadilan,” kata Presiden saat itu. (Very)
Artikel Terkait
Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Artikel Terkini
Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat
Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi
Perkuat Binwas Pemerintahan Daerah, Mendagri Harap Penjabat Kepala Daerah dari Kemendagri Perbanyak Pengalaman
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas