INDONEWS.ID

  • Rabu, 14/06/2017 09:26 WIB
  • Fraksi PKS Apresiasi Langkah Pemerintah Terkait Krisis Qatar

  • Oleh :
    • Abdi Lisa
Fraksi PKS Apresiasi Langkah Pemerintah Terkait Krisis Qatar
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini. (Foto: Ist)
Jakarta, INDONEWS.ID - Fraksi PKS DPR RI memuji langkah pemerintah, khususnya Kementerian Luar Negeri, yang aktif berkomunikasi dengan semua Menteri Luar Negeri negara-negara yang terlibat dalam krisis di Timur Tengah, khususnya di Qatar. Kemenlu menyampaikan keprihatinan dan menyerukan agar semua pihak menahan diri dan mengutamakan rekonsiliasi terkait krisis Qatar. "Saya menyambut baik langkah Menlu yang menegaskan kesiapan Indonesia berkontribusi dalam mencegah memburuknya krisis diplomatik antara sejumlah negara Timteng dengan Qatar. Pernyataan itu penting karena Indonesia dan dunia tidak ingin krisis Teluk seperti perang Iran-Irak atau Irak-Kuwait terulang kembali," kata ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini, di Jakarta, Rabu (14/6/2017). Walau demikian, Jazuli meminta pemerintah Indonesia melindungi kepentingan nasional seperti keselamatan dan kelancaran aktivitas Warga Negara Indonesia di Timur Tengah khususnya di Qatar. Tercatat 43 ribu warga Indonesia tinggal di negara tersebut. "Selain itu, yang paling terdampak adalah perjalanan ibadah ke Makkah yang terkendala penutupan jalur transit dari dan ke Doha, hingga potensi kerugian ekspor Indonesia ke Timteng menuju atau melalui Qatar akibat ditutupnya akses masuk ke negara ini dari negara-negara berbatasan," kata Jazuli seperti dikutip Antara. Jazuli mengatakan dirinya percaya bahwa pemerintah Indonesia pasti telah mengkalkulasi dampak politik dan ekonomi krisis tersebut. Karena itu, dia berharap segera menyusun langkah-langkah pro aktif dan rekonsiliatif dengan tetap berpedoman pada politik luar negeri yang bebas aktif. Anggota Komisi I DPR itu menjelaskan Krisis Teluk akan berdampak luas bukan saja bagi negara di kawasan tapi juga negara di luar kawasan termasuk Indonesia terutama akibat fluktuasi minyak dunia dan instabilitas politik keamanan negara-negara Arab. Dia berharap agar isolasi yang dilakukan negara kawasan kepada Qatar tidak menyulut pecahnya perang seperti tragedi Perang Teluk pada Dekade 1980-an dan 1990-an. "Saya melihat peluang besar Indonesia bersama-sama dengan Turki dan Kuwait untuk menjadi fasilitator dan komunikator agar permasalahan ini cepat selesai," katanya. Jazuli mengatakan, sebagai negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia bersama Turki dan Kuwait yang dipercaya oleh Qatar, bisa bekerja keras menggalang solidaritas untuk penyelesaian masalah tersebut. Menurut Jazuli, isolasi atau blokade ekonomi dan politik terhadap Qatar sama sekali tidak akan menyelesaikan masalah karena merupakan cara kuno yang dipakai semasa perang dunia. "Cara yang lebih maju dan relevan untuk saat ini tentu saja dialog dan diplomasi bermartabat," katanya. Karena itu dia menyerukan agar isolasi atau blokade dihentikan yang bisa menyulut perang dan tentu kerugiannya bagi pihak-pihak berseteru, kawasan, dan dunia. Jazuli mengharapkan negara-negara Timteng belajar dari konflik yang terjadi di Suriah, Yaman, bahkan krisis sebelumnya yang dikenal dengan Perang Teluk (Perang Iran-Irak, Perang Irak-Kuwait). Krisis tersebut tidak ada yang menguntungkan semua pihak. Malahan, yang terjadi yaitu adanya kerugian secara ekonomi dan penderitaan bagi rakyat serta menghambat pembangunan. (Very)
Artikel Terkait
Tidak Simpang Siur, Pemerintah Diminta Jelaskan Penerapan KRIS Secara Komprehensif
Menko Airlangga dan Dubes Lee Sang Deok Bahas Penguatan Kerja Sama Hingga Rencana Kunjungan Kerja ke Korea Selatan
PTPN IV Regional 4 Sebar 900 Paket Sembako di Sumbar dan Jambi
Artikel Terkini
Tidak Simpang Siur, Pemerintah Diminta Jelaskan Penerapan KRIS Secara Komprehensif
Menko Airlangga dan Dubes Lee Sang Deok Bahas Penguatan Kerja Sama Hingga Rencana Kunjungan Kerja ke Korea Selatan
PTPN IV Regional 4 Sebar 900 Paket Sembako di Sumbar dan Jambi
Pj Bupati Maybrat Lakukan Kunjungan ke SMPN 2 Aifat
Sari Ater Bangun Cable Car Perkuat Daya Tarik Wisatawan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas