INDONEWS.ID

  • Selasa, 04/07/2017 20:55 WIB
  • Menkes Minta Masyarakat Ubah Mindset Terhadap Protein Ikan

  • Oleh :
    • Abdi Lisa
Menkes Minta Masyarakat Ubah Mindset Terhadap Protein Ikan
Menteri Kesehatan, Nila Farid Moeloek, dalam acara Festival Ikan dan Lomba Masak Ikan Nusantara Menuju Istana" yang bertempat di Kantor Staf Khusus Presiden di Jakarta Pusat, Senin siang (3/6/2017). (Foto: Ist)"
Jakarta, INDONEWS.ID - Meski Indonesia merupakan negara kelautan yang sangat kaya akan jenis ikan, namun mengkonsumsi ikan belum menjadi kebiasaan bagi masyarakatnya. Luas perairan yang sedemikian besar tentu mengandung kekayaan protein hewani yang tinggi dan dibutuhkan oleh masyarakat. "Kita harus mengubah mindset kita untuk mendapatkan protein dari ikan. Seharusnya jadi makanan utama bagi masyarakat kita karena memiliki protein tinggi bila dimasak dengan benar," kata Menteri Kesehatan, Prof. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) pada Konferensi Pers mengawali rangkaian kegiatan Festival Ikan dan Lomba Masak Ikan Nusantara "Menuju Istana" yang bertempat di Kantor Staf Khusus Presiden di Jakarta Pusat, Senin siang (3/6/2017). Menkes mengatakan, berbagai jenis ikan, mulai dari jenis ikan bertulang belakang, ikan yang tidak bertulang (cumi, gurita), dan kerang-kerangan, menjadi kekayaaan yang melimpah di Indonesia. Tidak hanya di lautan namun juga di perairan daratan, contohnya ikan lele, mujair, dan nila. Secara umum komposisi protein hewani pada ikan sebenarnya tidak terlalu berbeda kandungannya dengan protein hewani lainnya. Namun, ikan lebih menyehatkan karena lemak yang terkandung di dalam ikan bukan merupakan lemak jenuh. Sebagai salah satu sumber protein hewani, ikan mengandung asam lemak tak jenuh (omega, yodium, selenium, fluorida, zat besi, magnesium, zink, taurin, serta coenzyme Q10). Selain itu, kandungan omega 3 pada ikan jauh lebih tinggi dibanding sumber protein hewani seperti daging sapi dan ayam. “Lebih sehat ikan, bukan lemak jahat kalau bahasa awamnya. Ikan memiliki kandungan DHA, sementara daging sapi atau ayam tidak ada. Selain itu, ikan itu semuanya halal, dapat dikonsumsi semua usia,” kata Menkes seperti dikutip dari siaran pers Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Selasa. Seperti diketahui, dalam setiap kunjungan kerjanya, Presiden Jokowi selalu berpesan bahwa peningkatan gizi menjadi sangat penting untuk mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, kuat, cerdas dan berdaya saing global. “Pemenuhan gizi anak merupakan tanggung jawab kita semua, termasuk orang tua. Sekarang bagaimana kita mendorong masyarakat itu agar mengerti bahwa ikan merupakan protein yang baik sekali untuk pemenuhan gizi anak-anak," pungkas Menkes. (Very)
Artikel Terkait
Sail Nias 2019, 500 Penari Tarian Kolosal Nias Meriahkan di Hari Puncak
Atraksi Lompat Batu di Desa Bawomataluo, Melatih Ketangkasan Pemuda Nias
P-Five Band Unjuk Kebolehan di Penutupan Kejurnas Gokart 2019
Artikel Terkini
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas