Ankara, INDONEWS.ID- Pemerintah Indonesia dan Turki telah menyepakati untuk berupaya mengembalikan tren positif perdagangan dan investasi kedua negara. Upaya tersebut dilakukan salah satunya melalui negosiasi Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA) dan juga pengurangan hambatan perdagangan serta penciptaan iklim investasi yang kondusif.
Kesepakatan tersebut tercapai setelah Presiden Joko Widodo dan jajarannya melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdo?an di Istana Kepresidenan Turki, Ankara, Kamis, 6 Juli 2017. Pertemuan dengan Presiden Erdo?an tersebut merupakan bagian dari kunjungan Kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Turki sekaligus sebagai balasan atas kunjungan Presiden Turki ke-12 tersebut ke Jakarta pada tahun 2015 lalu.
"Kita telah sepakat berupaya mengembalikan tren positif perdagangan dan investasi antara lain melalui negosiasi Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA). Kemudian pengurangan atau pengakhiran hambatan perdagangan dan penciptaan iklim investasi yang kondusif," ujar Presiden Joko Widodo saat memberikan pernyataan pers bersama.
Selain itu, Kepala Negara juga menyampaikan kepada Presiden Erdo?an mengenai beberapa bidang kerja sama yang potensial untuk dikembangkan kedua negara. Beberapa bidang yang menjadi prioritas kedua negara ialah bidang perdagangan dan investasi, pertahanan, energi, dan penanggulangan terorisme.
"Bidang kerja sama lain yang mengalami peningkatan signifikan adalah di bidang industri pertahanan. Saya menyambut baik hasil konkret kerja sama industri pertahanan antara lain berupa peluncuran tank kelas menengah "Kaplan" produksi bersama Indonesia dan Turki," kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari biro pers kepresidenan.
Untuk diketahui, di bidang industri pertahanan, selain melakukan produksi tank bersama, pemerintah Indonesia dan Turki juga sepakat untuk mengembangkan kerja sama kedirgantaraan. Kesepakatan tersebut telah dituangkan ke dalam bentuk nota kesepahaman antara PT Dirgantara Indonesia dengan Turkish Aerospace Industry.
"Tadi juga telah kita sepakati untuk menambah kerja sama di bidang pembuatan kapal selam dan truk. Ini juga akan segera ditindaklanjuti oleh tim dari kedua negara," ujar Presiden Jokowi.
Sementara itu, di bidang energi, Indonesia memperoleh sokongan dalam hal penyediaan energi listrik di wilayah kepulauan Indonesia. Sebelumnya, sejumlah kapal pembangkit listrik asal Turki telah beroperasi di Medan, Amurang, Bolok, dan Ambon untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di wilayah tersebut.
"Penguatan kerja sama di bidang energi difokuskan pada pemenuhan kebutuhan energi listrik di kawasan kepulauan Indonesia antara lain melalui penggunaan power ship atau kapal penyedia pasokan listrik," Presiden menerangkan.
Sedangkan untuk penandatanganan Strategic Cooperation Agreement (SCA) antara PT PAL Indonesia dengan Karadeniz Holding Limited untuk pembangunan 4 unit Powership telah dilakukan pada hari kamis tanggal 6 juli 2017 di ankara Turki oleh Direktur Utama PT PAL bapak Budiman Saleh dan CEO Karadeniz Holding Limited Mr Orhan Remzi Karadeniz.acara ini disaksikan oleh Mr Nurettin Canikli selalu Deputy Prime Minister of Republic Turkey bersama Bapak Enggartiasto Lukita Menteri Perdagangan Republik Indonesia(hdr)