INDONEWS.ID

Jakarta, INDONEWS.ID – Menyikapi adanya gangguan yang dapat merongrong ideologi Panncasila, Ketua umum DPP Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI/Polri (Pepabri) Agum Gumelar menyakini ada 2 kelompok yang menjadi pedoman dalam menyikapi adanya gangguan terhadap ideologi Pancasila. Yang pertama, menurut Agum, kelompok mayoritas bangsa Indonesia menginginkan menjadi bangsa yang besar dan maju. Dan yang kedua, adanya sekelompok minoritas yang mengingingkan bangsa ini sebaliknya. “Yang minoritas ini pandai dan licik dalam memanfaatkan perkembangan situasi kebebasan yang ada di Indonesia untuk memecah belah bangsa,” kata Agum Gumelar dalam acara Diskusi Nasional Perang terhadap Narkoba yang digelar organisasi BERSAMA di Jakarta, Rabu (19/7/2017). Agum menjelaskan, salah satu upaya memecah belah bangsa Indonesia adalah dengan cara merusak moral generasi muda bangsa Indonesia dengan narkoba. Karena dengan narkoba mora generasi penerus bisa rusak. "Kita bisa belajar dari sejarah adanya perang candu saat Inggris ingin menguasai China,” kata Agum. Lebih lanjut Agum menambahkan, unsur lainnya dalam rangka memecah belah bangsa adalah mengadu domba unsur TNI dan Polri. Karena para penentang Pancasila ini sadar jika unsur TNI Polri kuat, mustahil bangsa ini bisa dijajah atau dipecah belah. “Kelompok ini sadar betul, apa yang harus dilakukan terhadap TNI/Polri jika kuat, tujuan mereka tidak akan tercapai. Maka saat ini, ditenggarai secara intens kelompok ini sering menghasut kekompakan TNI/polri,” ujar Agum. Karena itu, Agum berharap, dalam menghadapi ancaman seperti ini, unsur TNI/ Polri harus solid dalam setiap menghadapi gangguan apapun yang akan merongrong kewibawaan Pancasila. (hdr)