Kualanamu, INDONEWS.ID – Dunia penerbangan Indonesia kembali menjadi perhatian publik. pasalnya dua maskapai penerbangan terlibat bersenggolan di landasan pacu Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Berdasarkan informasi yang dihimpun INDONEWS, kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.10 WIB. Dua pesawat yang terlibat kecelakaan pada bagian sayap itu adalah maskapai penerbangan Wings Air dengan Lion Air.
Pada pesawat wing Air berjenis pesawat ATR 72-500 dengan nomor penerbangan IW 1252 yang akan membawa penumpang dari Medan menuju Meulaboh. Mengalami kerusakan pada sayap sebelah kanan. Sedangkan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 197, tipe Boeing 737-900ER dengan registrasi PK-LIZ baru melangsungkan penerbangan dari Banda Aceh menuju Medan.
Menurut Public Relations Manager Lion Air Group Andy M. Saladin, seluruh penumpang dan awak pesawat yang mengalami insiden tersebut dalam keadaan selamat. Saat ini,ke-66 penumpang Wings Air IW 1252 akan diberikan kebijakan full refund di tempat ataupun dijadwal ulang.
“Sementara, penumpang Lion Air JT 197 yang memiliki penerbangan lanjutan menuju kota lainnya akan diterbangkan menggunakan maskapai Lion Air Group lainnya yaitu Batik Air ataupun Lion Air di jadwal berikutnya pada hari yang sama,” kata Andi, Kamis (3/8/017).
Lebih lanjut Andi menambahkan, saat ini kondisi kedua pesawat tersebut sudah dibawa ke apron, sehingga lalu lintas penerbangan di bandara internasional Kualanamu tidak terganggu.
"Kami akan menunggu hasil investigasi atas kejadian ini dari pihak yang berwenang yaitu KNKT," kata Andy.
Sementara itu, ditempat terpisah insiden senggolan pesawat di bandara Kualanamu menjadi perhatian Kementerian Perhubungan.
Menhub Budi Karya Sumadi secara tersirat tak akan ragu untuk mencopot lisensi pilot yang tidak berkompeten menjalankan tugasnya. "Ya pilot di Indonesia ini yang belum bekerja ada 900 lebih loh, ya bisa saja kan (lisansi pilot)," ujar Budi menjawab pertanyaan wartawan, usai melakukan inspeksi embarkasi haji di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Kamis (3/8/2017).
Budi mengaku, saat ini pihaknya telah mendesak Komite Nasional Keamanan Transportasi (KNKT) untuk segera menyelidiki kecelakaan itu.(hdr)