Jakarta, INDONEWS.ID – Meski saat ini berstatus tersangka dalamm kasus e-KTP, rencana Ketua DPR Setya Novanto tidak berubah dalam agenda pembacaan teks proklamasi pada 17 Agustus nanti.
Menurut Wakil Ketua DPR-RI, Agus Hermanto, polemik terkait pembacaan teks proklamasi ini dirinya memastikan akan disesuaikan juga dengan hal-hal yang berkembang dalam beberapa waktu terakhir, termasuk status tersangka yang ditetapkan KPK pada Setya Novanto.
"Hari ini apakah keputusan itu sebelum kita terima pemberitahuan tapi yang jelas segala sesuatu pasti disesuaikan dengan keadaan yang ada," ujar Agus di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (7/8/2017).
Agus menjelaskan, untuk status tersangka Setya Novanto sendiri sudah dijelaskan dalam undang-undang MD3. Selama dari Fraksi Golkar tetap mempertahankan Setya Novanto, semuanya tentunya sesuai koridor undang-undang terpenuhi,
"Sehingga tentu kita tidak bisa masuk wilayah itu yang berhak masuk ke wilayahnya itu adalah fraksi partai Golkar. Sesuai aturan kita tidak bisa masuk ke wilayah-wilayah yang bukan wilayah kita," ungkapnya. (hdr)
