INDONEWS.ID

  • Kamis, 07/09/2017 09:39 WIB
  • Presiden Jokowi: Kita Harus Korporasikan Petani, Nelayan dan Peternak

  • Oleh :
    • very
Presiden Jokowi: Kita Harus Korporasikan Petani, Nelayan dan Peternak
Presiden Joko Widodo berpidato saat acara dies natalis IPB di Bogor, Rabu (6/9). (Foto: Biro Pers Istana)

Bogor, INDONEWS.ID - Perubahan global yang berlangsung begitu cepat menuntut semua pihak untuk terus berinovasi, termasuk sektor pertanian yang mempunyai peranan strategis dalam perekonomian nasional.

Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberikan orasi pada Sidang Terbuka Institut Pertanian Bogor (IPB) yang digelar dalam rangka Dies Natalis ke-54 IPB (Institut Pertanian Bogor) di Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat (6/9/2017).

“Perubahan dunia berjalan dengan sangat cepat. Ini yang harus kita sadari, jangan sampai kita terjebak rutinitas. Terus apa yang harus kita lakukan, untuk urusan pangan kita, pertanian kita, petani kita, peternak kita, nelayan kita?” kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Rabu.

Presiden menegaskan, paradigma yang selama ini ada di sektor penghasil pangan kita harus diubah mengikuti perkembangan jaman. Di bidang perikanan misalnya, Presiden menilai bahwa sistem penangkapan ikan menggunakan cantrang sudah seharusnya diubah. Sistem offshore aquaculture atau budidaya perikanan lepas pantai (budidaya di laut terbuka) di mana ikan dipindahkan ke jarak tertentu di lepas pantai, dinilai Presiden cocok untuk diterapkan di Indonesia.

“Kenapa kita tidak bisa mengikuti era perubahan yang sangat cepat ini. Didik nelayan kita bagaimana membangun sebuah offshore aquaculture . Tidak hanya masalah cantrang yang enggak selesai-selesai. Sudah, cantrang stop selesai. Tapi berikan sebuah edukasi yang baik mengenai offshore aquaculture,” ucap Presiden.

Di bidang pertanian, Presiden juga menyampaikan bahwa sudah saatnya para petani memiliki nilai tukar yang sebesar-besarnya dari hasil tanamnya melalui metode agrobisnis. Menurut Presiden, pendapatan keuntungan yang diperoleh dari hanya sekadar menjual hasil tanamnya tidak akan memberikan kesejahteraan kepada petani.

“Bahwa keuntungan yang besar itu ada di proses bisnisnya. Proses agro bisnisnya. Oleh sebab itu, itulah yang menjadi konsentrasi kita,” ujar Presiden.

Lebih lanjut Presiden mengatakan, salah satu konsep yang bisa diterapkan dalam pertanian adalah dengan mengkonsolidasikan para petani untuk memiliki skala ekonomi yang besar, economic skill. Yaitu pengkorporasian para petani sehingga keseluruhan proses pertanian dari hulu ke hilir dapat terkoordinasi dengan baik dan dilakukan secara modern.

“Kita harus korporasikan petani. Kita harus mengkorporasikan nelayan. Kita harus mengkorporasikan peternak-peternak kita. Mereka harus diajak ke sana. Tidak bisa kita biarkan mereka bekerja satu per satu,” ucap Presiden.

Presiden berharap kepada IPB, sebagai institusi yang melahirkan ahli-ahli pertanian untuk terus berinovasi sehingga dapat berkontribusi untuk mempersiapkan konsep pertanian yang modern dan terintegrasi, sehingga siap untuk menghadapi perubahan global dan peningkatan kesejahteraan petani kita dapat tercapai.

“Siapa yang bisa melakukan ini? Yang hadir di sini yang berada di atas semuanya. Mahasiswa-mahasiswa yang berpikiran modern yang mau terjun ke lapangan untuk kerja di sawah, di pertanian,” tutur Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo diantaranya, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir dan Rektor IPB Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc. (Very)

Baca juga : Presiden Jokowi Resmikan Inpres Jalan Daerah Sepanjang 165 km pada 15 Kabupaten/Kota di Sultra

 

 

Baca juga : Pulihkan Pasokan Air untuk Sentra Pangan di Sigi, Presiden Jokowi Didampingi Menteri Basuki Resmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Resmikan Inpres Jalan Daerah Sepanjang 165 km pada 15 Kabupaten/Kota di Sultra
Pulihkan Pasokan Air untuk Sentra Pangan di Sigi, Presiden Jokowi Didampingi Menteri Basuki Resmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa
Jokowi Lantik Menko Polhukam dan Menteri ATR/BPN Rabu, Beredar Nama Hadi Tjahjanto dan AHY
Artikel Terkini
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Mendagri Tito Lantik Sekretaris BNPP Zudan Arif Fakrulloh Jadi Pj Gubernur Sulsel
Perayaan puncak HUT DEKRANAS
Kemendagri Tekankan Peran Penting Sekretaris DPRD Jaga Hubungan Harmonis Legislatif dengan Kepala Daerah
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas