INDONEWS.ID

  • Jum'at, 03/11/2017 15:01 WIB
  • Untuk Dapati Dana Segar Usai Diresmikan, Tol Becakayu Langsung Dilego

  • Oleh :
    • luska
Untuk Dapati Dana Segar Usai Diresmikan, Tol Becakayu Langsung Dilego
Presiden resmikan tol Becakayu, di jalan Kalimalang, Jakarta Timur. (Indonews.id/Luska)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo telah menersmikan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) Jumat (3/11/2017) pagi tadi. Tol Becakayu kemudian akan langsung dijual ke pihak swasta untuk mendapatkan dana segar yang akan digunakan untuk pembangunan kembali.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, M Choliq saat ditemui usai peresmian tol Becakayu di Bekasi.

Baca juga : Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi

Directur Wakita M Cholik menjelaskan penjualan tol Becakayu ini sebagai cara Perseroan untuk mendapatkan dana segar yang kemudian akan digunakan untuk membangun ruas-ruas tol lainnya yang tengah dan akan dibangun oleh Waskita.

Choliq berkeyakinan, tol Becakayu ini akan banyak diminati oleh investor, seperti pada seksi 1B dan 1C, yang diminati oleh investor baik dalam negeri yaitu BUMN dan swasta.

Baca juga : Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi

Sedangkan untuk sekuritisasi, dalam hal ini penjualan tol artinya Waskita akan melepas kepemilikan saham yang ada pada PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM). Lewat skema ini, Perseroan berharap bisa mengurangi rasio pinjaman terhadap modal yang dimiliki sehingga bisa tetap sehat dalam menjalankan proyek-proyek yang dimiliki.

Hal ini dimungkinkan karena utang yang timbul selama masa pembangunan akan menjadi tanggung jawab pemilik baru tol Becakayu.

Baca juga : Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik UNPAM, Bangun Ekosistem Toleransi Harus Jadi Perhatian Bersama

"Kalau pinjaman kan salah satu sumber. Rasio antara pinjaman dengan modal sendiri enggak boleh terlalu tinggi. Kalau saya tetap ingin tumbuh besar dan bangun banyak, maka perlu duit banyak. Sekuritisasi itu kan utang, padahal harus dijaga perbandingan utang dengan modal sendiri," ungkapnya.(Lka)

Artikel Terkait
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi
Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik UNPAM, Bangun Ekosistem Toleransi Harus Jadi Perhatian Bersama
Artikel Terkini
HOGERS Indonesia Resmi Buka Gelaran HI-DRONE2 di Community Park, Pantai Indah Kapuk 2
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas