Pojok Istana

Jokowi Beri Dua Tugas Pertama Untuk Staf Khusus Milenial

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 29/11/2019 09:30 WIB

Para staf Khusus Milenial Presiden Jokowi (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memberikan penugasan khusus kepada tujuh staf milenialnya. Tugas tersebut adalah membantu merumuskan konsep kartu prakerja dan penanaman ideologi Pancasila.

Hal itu dikonfirmasi oleh salah satu staf khusus milenial Jokowi, Aminuddin Ma`ruf, saat di ruang kerjanya seperti dikutip dari Tempo pada Rabu malam, (28/11/2019).

"Seminggu ini secara penugasan staf khusus yang kolektif baru dua itu. Soal urusan kartu prakerja dan pengarusutamaan nilai Pancasila," kata Aminuddin.

Aminuddin menuturkan para staf ini sudah menggelar rapat dengan salah satu deputi Kantor Staf Presiden, Denni Purbasari, terkait kartu prakerja pada Jumat pekan lalu.
"Kami diminta untuk ide-ide inovasi dan kreativitasnya itu disentuh lah dalam penyiapan kartu prakerja ini. Karena ini kan program prioritas presiden," ucap mantan Ketua Umum PMII itu.

Terkait pengarusutamaan Pancasila, kata Aminuddin, pemerintah ingin penanaman ideologinya menyasar anak-anak

"Karena secara peta demografi mayoritas yang jadi sasaran penanaman ideologi Pancasila kan anak muda. Kalau pakai pendekatan atau modelnya nggak ada perubahan, ya, tidak akan efektif," ujarnya.

Aminuddin mengungkapakan kewenangan staf khusus ini sekadar memberi masukan atau gagasan inovatif dalam mendukung program-program pemerintah. Mereka, kata dia, tidak akan ikut mengeksekusi program tersebut.

"Forum kami tidak dalam mengambil keputusan apapun. Seperti brainstorming posisinya di sini, masalahnya di sini, lalu pemecahannya gimana," ungkapnya.

Seperti diketahui, selain Aminuddin staf khusus milenial Presiden Jokowi adalah Founder Creativepreneur, Putri Indahsari Tanjung; pendiri Ruang Guru, Adamas Belva Syah Devara; dan pendiri Amartha, Andi Taufan Garuda Putra.

Selain itu ada pula CEO Kitong Bisa, Gracia Billy Mambrasar; perumus gerakan Sabang Merauke, Ayu Kartika Dewi; dan pendiri Thisable Enterprise, Angkie Yudistia.

Artikel Terkait