Wanita Penjaga NKRI Siap Tangkis Berita Radikalisme dan Hoax

Oleh : indonews - Jum'at, 30/06/2017 11:21 WIB

Inilah penggagas Wanita Penjaga NKRI.(Indonews.id/Luska)
Jakarta, INDONEWS.ID - Berangkat dari rasa keprihatinan melihat memudarnya rasa nasionalisme bernegara di kalangan generasi muda, dan kekerasan, ratusan wanita dari perbagai profesi membentuk perkumpulan yang diberi nama "Wanita Penjaga NKRI". " Kami merasa terpanggil untuk mencegah radikalisme yang dimulai dari rumah masing masing. jadi fungsi istri harus dikembalikan untuk mengurus memberikan pendidikan tentang budi pekerti, nasionalisme kepada anak anak kita sendiri, disini peran sebagai seorang ibu sangat diperlukan untuk lebih mendidik anak anak mereka untuk menumbuhkan rasa cinta, nasionalisme dan budi pekerti kepada anak anak mereka " jelas penggagas Wanita Penjaga NKRI Jackeline Papodi Galatang saat ditemui di acara Halal Bihalal Balai Sarwono, Jakarta, Rabu (28/6/2017). Dijelaskan Jacklin, grub ini salah satu tugasnya adalah mencegah radikalisme, dari rumah masing masing hingga radikalisme di media sosial. Selain itu tugas Wanita Penjaga NKRI juga akan meluruskan semua berita berita yang berusaha memecah NKRI, radikalisme, hoax, tentunya dengan kembali mengunggah berita yang benar melalui akun medsos. " Para Wanita Penjaga NKRI ini mempunyai akun medsos, yang nantinya akan dipergunakan untuk meluruskan berita berita yang bersifat memecah dan hoax di media sosial, ya tentunya dengan kembali menampilkan komper berita yang benar dari media juga dan kita posting lagi," imbuhnya. Untuk itu, Wanita Penjaga NKRI ini juga dilengkapi dengan Facebook, Twitter, Instgram dan media sosial lainnya, untuk mengupadate berita berita. Kegiatan lainnya yang dilakukan Wanita Penjaga NKRI ini telah melakukan bedah buku yang disisipkan dengan diskusi pemahaman berpolitik. Wanita Penjaga NKRI juga membuat petisi untuk keadilan bagi seorang penulis di Balikpapan yang menulis tentang demo 212 yang saat ini sedang proses hukum. Wanita Penjaga NKRI berharap Indonesia menjadi negara yang damai, menghormati serta menghargai perbedaan, cinta tanah air, jauh dari sifat radikal dan intoleran. (Lka)
TAGS :

Artikel Terkait