INDONEWS.ID

  • Jum'at, 10/05/2019 11:20 WIB
  • Tak Ada Beban, Jokowi: Apa pun Yang Terbaik Untuk Negara Akan Saya Lakukan

  • Oleh :
    • very
Tak Ada Beban, Jokowi: Apa pun Yang Terbaik Untuk Negara Akan Saya Lakukan
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2019, di Shangri-La, Kota BNI, Jakarta Pusat, Kamis (9/5). (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, lima tahun ke depan, dirinya sudah tidak ada beban, karena sudah tidak bisa mencalonkan lagi. Karena itu, ia berjanji akan melakukan apa pun yang terbaik untuk negara.

“Lima tahun ke depan, mohon maaf, saya sudah tidak ada beban, saya sudah enggak bisa mencalonkan lagi. Jadi apa pun yang paling baik, terbaik untuk negara, akan saya lakukan,” kata Presiden Jokowi  saat memberikan sambutan pada Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2019, di Shangri-La, Kota BNI, Jakarta Pusat, Kamis (9/5) pagi.

Baca juga : Pulihkan Pasokan Air untuk Sentra Pangan di Sigi, Presiden Jokowi Didampingi Menteri Basuki Resmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa

Sebelumnya terkait dengan reformasi birokrasi dan penyederhanaan perizinan, Presiden Jokowi mengemukakan, bahwa pemerintah akan segera memulai menutup lembaga-lembaga yang tidak diperlukan, yang tidak efisien, yang tidak memberikan kontribusi yang riil kepada negara.  “Banyak-banyakin biaya, banyak-banyakin anggaran,” ujar Presiden seperti dikutip setkab.go.id.

Daerah, menurut Presiden, harus juga begitu, sama. Ia menambahkan bahwa semakin simpel organisasi, semakin sederhana organisasi, akan semakin cepat berlari, akan semakin fleksibel kita memutuskan sebuah kebijakan, karena perubahan global sekarang hampir setiap hari berubah-ubah secara cepat.

Baca juga : Jokowi Lantik Menko Polhukam dan Menteri ATR/BPN Rabu, Beredar Nama Hadi Tjahjanto dan AHY

“Hati-hati, jangan rutinitas, jangan pola-pola lama, tradisi-tradisi lama, diteruskan-teruskan. Setop. Kita harus berhenti,” tegas Presiden.

Semuanya Ruwet

Baca juga : Tanggapi Hasil Hitung Cepat Pemilu, Presiden Jokowi: Sabar, Tunggu Hasil Resmi dari KPU

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi mengemukakan, kita ini lebih dari 20 tahun tidak bisa menyelesaikan yang namanya defisit transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan. Hal ini menurutnya karena masalah ekspor dan investasi di Indonesia tidak bisa kita selesaikan dengan baik.

Terkait dengan investasi, Presiden Jokowi menilai, masalah perizinan yang berbelit-belit baik di pusat maupun di daerah, baik di provinsi, di kabupaten, di kota, belum ada penyelesaian yang betul-betul sangat drastis.

Ia menunjuk contoh, tiap hari 5 tahun  lalu, 4 tahun yang lalu, berbondong-bondong investor datang, berbondong-bondong ingin investasi. Tapi yang menetas, sambung Presiden, dapat dikatakan sangat kecil sekali.

“Orangnya datang, datang, datang, ingin, ingin, ingin, tapi tidak netas, karena kita tidak bisa mengeksekusi dan merealisasikan,” ujar Presiden seraya menunjuk contoh pembangkit listrik, baik tenaga uap, angin, panas bumi, semuanya ruwet.

“Lima tahun yang lalu, saya cek betul berapa izin di situ, 259 izin. Apa enggak terengah-engah investornya mengurus izin, enggak mungkin yang namanya tiga tahun. 259 izin, siapa yang kuat? Kalau dimasukkan koper bisa 10 koper izinnya,” terang Presiden seraya mengingatkan, dulu sebenarnya bukan izin hanya merupakan syarat, tapi berubah jadi izin. Sebelumnya, tambah Presiden, hanya rekomendasi dari kantor ini, berubah jadi izin.

Diakui Presiden, jika saat ini sudah dipotong menjadi 58 izin, dari 259 jadi 58. Tapi Presiden menilai, 58 itu juga masih kebanyakan. Harusnya, menurut Presiden, maksimal 5 cukup.

Apalagi, lanjut Presiden, Indonesia masih kekurangan listrik. Ia menambahkan bahwa ada investasi yang mau bangun listrik, kok enggak bisa dijemput dengan baik, dieksekusi dengan baik. “Masih 58 izin meskipun sudah kita potong. Nanti tepuk tangan, Bapak/Ibu, dan Saudara-saudara, kalau izinnya sudah di bawah 5,” tutur Presiden Jokowi. (Very)

Artikel Terkait
Pulihkan Pasokan Air untuk Sentra Pangan di Sigi, Presiden Jokowi Didampingi Menteri Basuki Resmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa
Jokowi Lantik Menko Polhukam dan Menteri ATR/BPN Rabu, Beredar Nama Hadi Tjahjanto dan AHY
Tanggapi Hasil Hitung Cepat Pemilu, Presiden Jokowi: Sabar, Tunggu Hasil Resmi dari KPU
Artikel Terkini
UU DKJ Disahkan, Fahira Idris Soroti Pentingnya Dana Abadi Kebudayaan
Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif
Pataka 83 Gelar Halal bi Halal, Silaturahmi sekaligus Temu Kangen
Pertemuan Menko Airlangga Meminta dengan Menteri Iklim, Lingkungan dan Energi Inggris
Inggris Memberikan Dukungan dan Berbagai Pengalaman dengan Indonesia untuk Bergabung Ke CPTPP
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas