Nasional

Istana Balas Cuitan SBY Soal Iriawan Jadi Pj Gubernur

Oleh : very - Selasa, 19/06/2018 20:40 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Istana Kepresidenan menanggapi cuitan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengkritik pelantikan Komjen Pol Mochamad Iriawan menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat.

"Jangan mempolitisir masalah ini untuk mengangkat elektabilitas personalnya maupun elektabilitas partai. Nggak usah, nggak usah. Ini normal saja," kata Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, Selasa (19/6/2018).

Ngabalin mengomentari cuitan SBY di Twitter yang berisi penilaian bahwa penguasa saat ini melampaui batas dan mencederai akal sehat. Ngabalin mengingatkan bahwa pemerintahan SBY pernah melakukan langkah serupa dengan melantik anggota TNI aktif sebagai Penjabat Gubernur.

"Pak SBY bilang ini melampaui batas dan keterlaluan. Emang SBY lupa pada waktu Tanribali diangkat menjadi Plt di Sulawesi Selatan. Itu tentara aktif atau sudah pensiun," kata Ngabalin.

Mayjen TNI Achmad Tanribali Lamo menjadi Pj Gubernur Sulawesi Selatan pada Januari hingga April 2008. Masih di era SBY, ada pula Mayjen TNI Setia Purwaka yang dilantik menjadi Pj Gubernur Jawa Timur pada 2008 hingga 2009. 

"Memang Pak SBY lupa pada waktu itu yang diangkat jadi Plt Gubernur di Jawa Timur, itu masih aktif atau sudah pensiun? Kenapa nggak ribut?" bebernya dilansir laman Detikcom.

Kemudian di era Presiden Jokowi, ada Irjen Carlo Brix Tewu yang menjadi Pj Gubernur Sulawesi Barat. Ngabalin bertanya kenapa SBY tidak mempermasalahkan hal itu dan memilih mempermasalahkan pelantikan Komjen Iriawan sebagai Pj Gubernur Jabar.

"Kan kita (baik SBY maupun Jokowi) pernah berkuasa kan? Lihat dong ke belakang. Dulu waktu Pak Tanribali diangkat menjadi Pj Gubernur Sulawesi Selatan itu pada waktu Presiden siapa itu, hayo?" ujar Ngabalin.

Sebelumnya pada Senin (18/6/2018) kemarin, SBY mencuit di Twitter, "Saya perhatikan, banyak penguasa yang lampaui batas ssehingga cederai keadilan dan akal sehat. Mungkin rakyat tak berdaya, tapi apa tidak takut kpd Tuhan, Allah SWT?" tulis SBY. (Very)
 

 

Artikel Terkait