Ini Tugas Abdul Ghofarrozin, Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan Domestik

Oleh : budisanten - Rabu, 26/09/2018 11:50 WIB

Gus Rozin bersama Jokowi yang usai dilantik sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan Domestik (Foto Ist)

Jakarta, INDONEWS ID - Prosesi sebagai Staf Khusus Presiden (SKP) Bidang Keagamaan Domestik, menurut Abdul Ghofarrozin sangatlah cepat.

Ia masih mengingat kenangan pemanggilannya sebagai SKP. Saat itu seminggu sebelum ramadhan ia dipanggil untuk briefing mengenai posisinya yang akan duduk di SKP Keagamaan.

“Saya baru di sini seminggu sebelum ramadhan, dipanggil untuk di briefing dan komunikasi sangat singkat. Di SKP ini, saya mempunyai Koordinator yang menerima laporan tugas-tugas saya. Namun tidak menutup kemungkinan, apabila keadaan urgent, saya bisa langsung melaporkannya kepada Presiden Jokowi,” kata Gus Rozin yang masih berusia 42 tahun.

Tugasnya sebagai SKP Keagamaan adalah untuk menjembatani pemerintah, khususnya kepala negara, ketika akan berkunjung ke banyak pesantren yang membutuhkan komunikasi khusus dengan para pengasuh pesantren.

Pesantren yang tersebar di berbagai wilayah, baik pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa, memiliki kultur berbeda-beda dan sangat beragam.

Keberadaan para pengasuh yang merupakan orang dari berbagai karakteristik pun membuat komunikasi tersebut tidak bisa dilakukan hanya dengan satu cara.

“Keberadaan saya di sini bisa menjadi penyambung lidah dengan tepat antara apa yang ingin disampaikan Presiden Jokowi dan pesantren yang didatangi. Saya menilai bahwa sejauh ini baru Presiden Jokowi, setelah Presiden Gus Dur, yang sering mendatangi pondok pesantren," kata Gus Rozin, panggilan akrabnya.

 Hal ini penting karena selama ini pesantren kerap terpinggirkan. Padahal, pondok pesantren sudah lebih lama ada sebelum negara ini mendapatkan kemerdekaannya.

Buktinya kedatangan Presiden Jokowi ke banyak pesantren hingga saat ini disambut positif. Bahkan, makin banyak pesantren yang meminta Jokowi untuk berkunjung, tetapi semua itu masih diagendakan sesuai dengan jadual kepresidenan.

“Intinya tugas saya adalah menjalin komunikasi dengan ulama dan para pengasuh pesantren dan santri dengan basis NU. Kedua, merajut potensi ekonomi kerakyatan yang bisa dipakai untuk komunikasi umat," ungkapnya.

Dan yang terakhir, lanjut Gus Rozin adalah memberikan masukan dan usulan soal keagamaan pada isu-isu yang sedang berkembang di Indonesia.

Menurut Gus Rozin, Presiden Jokowi sudah berkunjung ke 18 pondok pesantren selama tiga bulan dari dia menjalani amanah sebagai SKP Keagamaan. (Abdi.K)

 

 

Artikel Terkait