Lokasi terjadi penembakan memang daerah terisolasi karena infrastruktur yang minim, listrik dan sinyal juga belum ada. Untuk menuju lokasi tersebut, dibutuhkan waktu tempuh sekitar 8 jam.
Jayapura, INDONEWS.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah. Kali ini, sedikitnya ada 31 karyawan PT Istaka di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi, menjadi korban penembakan diduga tewas oleh kebiadaban aksi mereka.
Untuk memastikan kebenaran informasi mengenai kasus penembakan ini, yang diduga dilakukan oleh kelompok ini, sebanyak satu Satuan Setingkat Pelenton (SST) TNI dan Polri bergerak menuju tempat kejadian perkara.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Infantri Muhamad Aidi pada wartawan, Selasa (4/12/2018).
“Satu SST gabungan TNI Polri dipimpin Kabag Ops Polres Wamena, sudah berangkat sejak kemarin sore, namun saat ini belum ada laporan lebih lanjut,” ujarnya.
Aidi mengatakan bahwa lokasi terjadi penembakan memang daerah terisolasi karena infrastruktur yang minim, listrik dan sinyal juga belum ada. Untuk menuju lokasi tersebut, dibutuhkan waktu tempuh sekitar 8 jam.
“Menuju lokasi kurang lebih 8 jam kalau lancar karena ini jalan masih baru, medannya juga sangat berat belum ada infrastruktur yang mendukung seperti listrik, sinyal tidak ada, masih daerah terisolasi. Justru dengan pembangunan jalan tersebut membuka daerah yang terisolasi,” Kata Aidi.
Dirinya menambahkan bahwa saat ini transportasi yang paling memungkinkan masuk ke area tersebut adalah dengan menggunakan helikopter. Hanya saja, helikopter tersebut tidak bisa masuk ke area rawan secara sembarangan.
“Pakai helikopter memang yang paling memungkinkan, tapi untuk kerahkan helikopter harus pertimbangkan faktor keamanan,” jelasnya.
“Kita tidak bisa ceroboh karena mereka juga punya kekuatan, percayakan semua dengan TNI dan Polri, kami akan memberikan yang terbaik,” tandasnya. (ronald)