Kasubag BKSDA : Orangutan Adalah Satwa Yang Harus Dilindungi

Jakarta, INDONEWS.ID - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat menyebutkan hampir sekitar 90 persen orangutan berada di luar kawasan hutan lindung dan konservasi sehingga rawan konflik dengan manusia.

"Sehingga untuk menyelamatkan orangutan tersebut dibutuhkan komitmen bersama dalam melindungi habitat orangutan itu agar tidak rusak atau tetap ada," sebut Kasubag TU BKSDA Kalbar, Lidia Lili dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Jumat (25/1/2019).

Lidia menjelaskan, orangutan adalah satwa yang harus dilindungi semua pihak, karena hanya ada di Indonesia dan sebagian kecil di Malaysia. Di Indonesia pun hanya ada di Pulau Kalimantan dan Sumatera.

"Dengan semakin majunya pemukiman, pembangunan jalan yang membuka daerah-daerah yang terisolasi serta kawasan hutan, kemudian perluasan perkebunan dan tambang tidak dipungkiri semakin mempersempit ruang gerak orangutan tersebut," bebernya.

Oleh karena itu, untuk saat ini disebutkan Lidia, hal yang bisa dilakukan adalah bagaimana memperlambat dan memperkecil dampak dari aktivitas manusia itu sendiri.

"Sehingga ke depannya semua pihak harus bersinergi dengan baik dalam mencegah agar orangutan tidak semakin terjepit dan terus bisa hidup aman serta dilindungi agar tidak punah," cetus Lidia.

Namun dirinya juga tidak memungkiri untuk melakukan hal tersebut tidaklah mudah. Maka dari itu, pihaknya merangkul berbagai pihak mulai dari pengambil kebijakan, LSM yang kompeten peduli dengan keberlangsungan orangutan, pemerhati, akademisi dan juga pelaku usaha seperti pihak perkebunan dan tambang untuk turut hadir dalam acara diseminasi kehidupan orangutan di lanskap multifungsi.

"Artinya dalam melindungi orangutan butuh dukungan semua pihak, karena kami tidak bisa bekerja sendiri dalam hal ini," tandasnya. (ronald)