Nasional

Wakil Satgas Nusantara Ajak Mahasiswa Cerdas Gunakan Media Sosial

Oleh : Mancik - Selasa, 15/10/2019 18:30 WIB

Wakil Satgas Nusantara Polri,Brigjen Muhammad Fadil Imran. saat mengisi seminar kepemudaan di Gedung Joeng, Jakarta Pusat(Foto:IST)

Jakarta,INDONEWS.ID - Wakil Satgas Nusantara Polri,Brigjen Muhammad Fadil Imran meminta mahasiswa menggunakan media sosial secara cerdas dan lebih bermanfaat. Media sosial digunakan untuk mendatangkan manfaat positif bagi pribadi maupun untuk kepentingan negara.

Perkembangan media sosial saat ini, kata Fadil, mendatangkan banyak kemudahan dan manfaat positif. Namun, ia menegaskan, tidak jarang,akun-akun media sosial digunakan untuk propaganda yang kurang baik di media sosial.

"Saya lebih respcect dengan mahasiswa yang melakukan demonstrasi di DPR sana, ketimbang mereka yang menyuarakan kepentingannya dari ruang gelap menggunakan akun-akun tidak benar," kata Fadil saat menjadi pembicara dalam seminar nasional dengan tema` Pemuda untuk Pembangunan:Tantangan Sumber Daya dan Kepemimimpinan Pemuda di Gedung Joeng, Jakarta Pusat, Selasa,(15/10/2019)

Mahasiswa, kata Fadil, merupakan generasi milenial yang selalu peka dengan media sosial. Mahasiswa selalu terbuka dengan tawaran-tawaran baru berkaitan dengan perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi.

Namun, Fadil meyebutkan salah satu tantangan terbesar pemuda Indonesia saat ini.Pemuda Indonesia belum begitu memahami wawasan nusantara secara bai dan benar. Pemahaman yang lemah ini, meyebabkan mahasiswa cenderung terpengaruh dengan hal-hal negatif di media sosial.

"Ada tantangan dari kaum muda hari ini yakni tidak memahami dengan benar terkait dengan wawasan nusantara," ungkap Fadil.

Lebih lanjut Fadil menjelaskan, tantangan membangun Indonesia ke depan tidak mudah.Indonesia diperhadapkan dengan dua tantangan yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

"Saya selalu berbicara berapi-api di depan mahasiswa, karena tantangan membangun pemerintahan yang legitimate sangat sulit, ada tantangan dari luar maupun dari internal,"jelasnya.

Fadil mengajak mahasiswa mengingatkan kembali tentang konsensus-konsesus kebangsaan yang telah dicetuskan oleh para pendiri bangsa. Konsensus kebangsaan tersebut menjadi kekuatan mempererat persatuan Indonesi di tengah ancaman yang semakin tinggi.

"Bersyukurlah kita, kita memiliki empat pilar kebangsaan, Pancasila,UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, yang menjadi warisan pendiri bangsa sehingga mampu melewati tantangan kehidupan berbangsa," kata Fadil.

Fadil mengingatkan, persaingan membangun bangsa dan negara ke depan semakin sulit karena Indonesia berhadapan dengan tantangan di regional maupun global. Kaum Muda diminta untuk memanfaatkan perkembangan media sosial untuk kepentingan nasional.

"Sadarlah anak-anak muda, kita sedang berkompetisi di tingkat regional maupun di level global," pungkasnya.*

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait