Politik

Pidato Pelantikan Jokowi, Ada Optimisme Meskipun Tidak Ada Hal Baru

Oleh : very - Minggu, 20/10/2019 22:10 WIB

Direktur Indonesia Public Institute KaryonoWibowo. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID – Presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin baru saja dilantik menjadi presiden dan wakil presiden di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Minggu (20/10). Mengawali pemerintahannya, Presiden Jokowi menyampaikan pidato pembukaan di depan sidang paripurna yang dihadiri oleh perwakilan dan utusan dari sejumlah negara.

Menyikapi pidato tersebut, Direktur Indonesia Public Institute KaryonoWibowo mengatakan, ada optimisme dalam pidato awal Presiden Jokowi di periode kedua pemerintahannya.

“Jokowi yakin dengan posisi Indonesia yang masuk 5 besar ekonomi dunia bisa menjadi modal untuk menyukseskan pembangunan di tengah melemahnya ekonomi global,” ujarnya.

Tentu saja optimisme tersebut, katanya, dilandasi oleh visi dan misi pembangunan yang berkesinambungan dan konsisten. Dalam pelaksanaan pembangunan, tentu diperlukan strategi kebijakan pembangunan yang mampu menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi selama lima tahun ke depan.

Menurut Karyono, faktor yang tidak kalah penting untuk mewujudkan harapan tersebut adalah kualitas dan integritas menteri dalam kabinet pemerintahan yang sesaat lagi akan diumumkan. Selain itu, diperlukan stabilitas politik dan keamanan sebagai salah satu syarat untuk mewujudkan agenda pembangunan yang diharapkan.

“Dalam pidatonya, meski Jokowi mencoba membangun optimisme, tapi sejatinya secara substansi, isi pidato Jokowi tidak ada yang baru. Pada hakikatnya, pidato awal Presiden Jokowi yang disampaikan saat pelantikan isinya sudah sering disampaikan sebelumnya. Poin-poinnya sudah ada dalam 5 Visi Jokowi,” ujarnya.

Pada pidato kali ini, Presiden Jokowi kembali menyebut 5 agenda strategis yang menjadi prioritas selama lima tahun ke depan. Jokowi juga kembali menyinggung prioritas pembangunan Sumber Daya Manusia, kelanjutan pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, transformasi ekonomi dengan melakukan berbagai inovasi, penggunaan teknologi yang mudah dijangkau dan mendobrak sistem lama yang tidak produktif menjadi produktif. Penekanan pemberdayaan ekonomi sektor UMKM juga menjadi perhatian serius.

Jokowi juga kembali menyinggung perlunya penyederhanaan regulasi yang lebih menggairahkan investasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan selama lima tahun ke depan. Jokowi kembali berjanji akan memangkas regulasi yang menghambat investasi.

Mengapa substansi dua pidato Jokowi terakhir tidak jauh berbeda, yaitu pidato tahunan pada Agustus 2019 dan pidato awal di periode keduanya kali ini. “Saya mencoba menangkap pesan Jokowi memang akan fokus kepada lima agenda strategis. Dia tidak ingin bergeser dari visi tersebut,” pungkasnya. (Very)

Artikel Terkait