Nasional

Ahok Dikabarkan Jadi Bos BUMN, Buya Syafii: Ahok itu Pekerja Keras dan Lurus Orangnya,

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 16/11/2019 10:30 WIB

Cendekiawan Ahmad Syafii Maarif alias Buya Syafii dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Foto: Collage)

Yogyakarta, INDONEWS.ID - Cendekiawan Ahmad Syafii Maarif alias Buya Syafii merespon baik kabar yang menyebut Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bakal menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Buya menilai Ahok sangat cocok menduduki posisi strategis sebagai pimpinan di BUMN itu.

"Saya rasa oke saja, kenapa tidak? Tapi kan belum pasti," ujar Buya di sela menghadiri silaturahmi akademisi Yogyakarta bersama Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud Md di Yogya, pada Jumat (15/11/19) petang.

Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu menilai Ahok cukup berpengalaman untuk mengisi pos pucuk pimpinan BUMN agar kinerja lembaga itu membaik. Kepemimpinan Ahok sudah dibuktikan saat dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta yang dinilai berhasil mengelola Jakarta dengan baik.

"(Memimpin) sebagai gubernur saja bisa baik apalagi cuma mimpin BUMN, ya jelas dia bisalah. Yang jelas Ahok itu pekerja keras dan lurus orangnya," Buya menambahkan.

Walau Ahok sempat tersandung kasus penistaan agama dan dipenjara, namun Buya melihat Ahok kini justru jadi sosok yang matang karena banyak belajar.

"Dia dipenjara sudah belajar, terutama menjaga lidah. Saya rasa dia sudah bisa ngerem (omongannya)," ujar Buya.

Terkait status Ahok yang merupakan mantan narapidana, menurut Buya hal itu seharusnya tidak menjadikan masalah. Buya pun menantang jika ada publik yang tak setuju Ahok jadi pimpinan BUMN karena statusnya mantan napi, ia minta ditunjukkan yang menolak publik yang mana.

"Dia itu kan tahanan politik. Publik yang tak setuju (Ahok pimpin BUMN) itu publik yang mana?" ujar Buya.

Sebelumnya Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Novel Bamukmin mengaku heran Presiden Joko Widodo mempertimbangkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali menjadi pejabat negara setelah tersandung kasus penistaan agama dua tahun lalu.

Novel menganggap kasus yang menjerat Ahok telah menjadikannya sebagai produk gagal sebagai pejabat negara sehingga Ahok dinilai tak layak menjadi bos BUMN.

Buya Syafii justru mendorong pemerintah, khususnya Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir tetap yakin jika memang menunjuk Ahok memimpin salah satu BUMN.

"Ya nggak usah didengar (yang nggak setuju Ahok pimpin BUMN). Yang penting Ahok kerja dengan baik," ujarnya.*(Rikardo). 

Artikel Terkait