Nasional

Soal Banjir, Jokowi Panggil Anies, Ridwan Kamil Hingga Gubernur Banten ke Istana

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 08/01/2020 21:59 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK), Gubernur Banten Wahidin Halim hadir dalam rapat. Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil tiga Gubernur di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Banten Wahidin Halim ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/1/2020). Pertemuan itu untuk membahas bencana banjir dan longsor yang terjadi pada awal 2020.

Sekretaris Kabibet Pramono Anung mengatakan, persoalan bencana banjir dan longsor yang terjadi di beberapa daerah ini merupakan tanggung jawab bersama.

"Karena penanganan banjir baik di Jabar, DKI, Banten yang kemudian juga melibatkan kepala daerah yang ada. Kemarin kan presiden ke Bogor, kemudian ke Lebak, dan dalam waktu dekat juga akan ke Bekasi. Ini menunjukkan bahwa penanganan itu tidak bisa parsial," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Kendati begitu, Pramono belum mengetahui apakah rapat tersebut akan membahas pengalihan penanganan banjir dari pemerintah provinsi ke pusat. Dia meminta awak media untuk menunggu hasil rapat.

Lebih lanjut, Pramono meminta tidak ada pihak-pihak yang saling menyalahkan terkait bencana banjir yang terjadi di awal 2020 ini.

"Dalam kondisi seperti ini tidak bisa kemudian ego sektoral masing-masung ditonjolkan, harus bersama-sama. Enggak bisa, enggak perlu juga menyalahkan siapapun lah. Ini adalah hal yang kita hadapi secara bersama-sama," ucapnya.

Seperti diketahui, akibat hujan deras sejak 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pagi, banjir terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Ribuan orang harus mengungsi.

Berdasarkan data BNPB, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir pada hari pertama tahun 2020 telah mencapai 60 orang. Tercatat sebanyak 1.317 rumah rusak berat, 7 rumah rusak sedang dan 544 rumah rusak ringan.

Kemudian 5 fasilitas umum rusak berat, 3 fasilitas pendidikan rusak ringan dan 2 rusak sedang, 2 fasilitas peribadatan rusak sedang dan 24 jembatan mengalami rusak berat.*

 

Artikel Terkait