Nasional

Soal Travel Warning Ke Wuhan, Menhub : Tunggu Rekomendasi dari WHO

Oleh : Ronald - Selasa, 28/01/2020 17:59 WIB

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri secara resmi mengeluarkan peringatan kunjungan atau travel warning bagi masyarakat untuk bepergian ke Provinsi Hubei, China. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri secara resmi mengeluarkan peringatan kunjungan atau travel warning bagi masyarakat untuk bepergian ke Provinsi Hubei, China. Travel warning dikeluarkan setelah merebaknya kasus virus corona di Kota Wuhan yang merupakan ibu kota Provinsi Hubei, China. 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Teuku Faizasyah membenarkan informasi tersebut. Adapun travel warning tersebut ditetapkan sejak Senin (27/1/2020).

"Travel warning ke provinsi Hubei termasuk ibu kotanya Wuhan," kata Teuku saat dikonfirmasi, Selasa (28/1/2020).

Dikatakan Teuku, travel warning berlaku hingga ada keterangan resmi dari Pemerintah China atas keamanan di wilayahnya. 

"Setidaknya sampai ada keterangan resmi dari pihak RRT (China) yang menghentikan isolasi di sana dan juga menyatakan wilayah tersebut telah aman untuk dikunjungi," ujar dia.

Meski diklaim sudah ada pasien yang sembuh, korban wabah virus corona di China ternyata masih terus bertambah. Terkini, korban tewas akibat virus tersebut sudah mencapai 106 orang dan lebih dari 4.000 kasus serupa ditangani di seluruh daratan negeri Tirai Bambu itu.

Disadur dari laman Channel News Asia, Selasa (28/1/2020), Komisi Kesehatan di Kota Hubei, yang menjadi pusat wabah virus corona menyatakan, 24 pasien dilaporkan meninggal dunia akibat virus yang diberi nama resmi 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV. Data tersebut dilaporkan per Selasa (28/1/2020) waktu setempat.

Disebutkan juga, bahwa ada 1.291 kasus baru yang tercatat di wilayah China. Sehingga jumlah kasus virus corona di China terus meningkat di atas 4.000 kasus hingga saat ini.  

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penerbitan travel warning ke China dalam menyikapi penyebaran virus corona masih harus menunggu rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut dia, pihaknya bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Luar Negeri baru membahas kemungkinan penerbitan travel warning ke China setelah WHO mengeluarkan rekomendasi.

"Patokannya adalah rekomendasi WHO. Nanti, kalau WHO sudah merekomendasikan sesuatu, baru kami bersama Menkes dan Menlu akan membahas tentang kemungkinan-kemungkinan lain," kata Budi kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (28/1/2020).

Dia menerangkan bahwa pemerintah hanya mengimbau agar masyarakat menghindari kunjungan ke Kota Wuhan, China sejauh ini. Kata dia, langkah tersebut diambil karena baru Wuhan yang diidentifikasi sebagai wilayah penyebaran virus corona.

"Menkes jelas menyatakan saat ini hanya Wuhan yang diidentifikasi sebagai daerah yang harus dihindari dan Wuhan juga menutup. karena itu, kita tidak ke Wuhan dan dari Wuhan tidak ke kita (Indonesia)," tuturnya. (rnl)

 

Artikel Terkait