Daerah

Gunung Merapi Meletus, Warga Diimbau Waspada Bahaya Lahar

Oleh : Ronald - Minggu, 16/02/2020 13:20 WIB

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida melalui keterangan resminya menyebutkan dari pengamatan CCTV awan panas guguran terpantau keluar dari Gunung Merapi pada pukul 03:31 WIB selama 109 detik dengan amplitudo 60 mm.

Jakarta, INDONEWS.ID - Gunung berapi yang terletak diantara perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami erupsi pada Kamis pagi, 13 Februari 2020. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari akun Twitter @infomitigasi, erupsi terjadi pukul 05.16 WIB.

Akun tersebut melaporkan tinggi kolom yang terbentuk sekitar 2.000 meter. Sedangkan arah angin ke barat laut. Gunung Merapi telah berstatus waspada sejak 21 Mei 2018.

Sementara itu, berdasarkan data yang berhasil dihimpun hingga saat ini, asap solfatara warna putih terlihat menggantung di atas puncak Gunung Merapi.

Petugas Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, 39 aktivitas kegempaan pada periode pengamatan Sabtu (15/2/2020).

"Asap solfatara warna putih, intensitas sedang dengan ketinggian 150 meter di atas puncak Gunung Merapi," tulis BPPTKG) di akun Twitter @BPPTKG, Minggu (16/2/2020).

"Untuk pengamatan guguran, guguran lava tidak teramati secara visual pada periode ini," sambung BPPTKG.

Untuk aktivitas kegempaan yang tercatat di antaranya 4 guguran, 5 low frequency, 18 hybrid/fase banyak, 10 tektonik, dan 2 hembusan. Sementara statusnya masih berada pada level II atau waspada yang ditetapkan sejak 21 Mei 2018.

"Potensi ancaman bahaya saat ini, berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif," terang BPPTKG.

Petugas BPPTKG juga merekomendasikan masyarakat tak melakukan aktivitas dalam area radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Selain itu, warga juga diminta mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awanpanas maupun letusan eksplosif.

"Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi," tandasnya. (rnl)  

Artikel Terkait