Bisnis

Keterpurukan Sektor Property dalam Quartal Pertama

Oleh : hendro - Sabtu, 21/03/2020 12:30 WIB

Chairman T&S International Group, Tirta Bambang Wirawan

Jakarta, INDONEWS.ID - Chairman T&S International Group pada quartal 4, Tirta Bambang Wirawan pada conference tahunan menilai sangat positif bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun ini (2020), akan bertumbuh dengan stabil. Dimana dalam presentasi nya, Indonesia sampai saat ini masih recover, dari keterpurukan ekonomi pada tahun 1998 dan 2004. 

"Memang jika dilihat secara garis besar Indonesia masih dapat mengatasi krisis ekonomi dan moneter yang berkelanjutan," kata Tirta.

Namun demikian, Tirta mengakui, jika dilanjutkan, diperkirakan quartal pertama ini akan mengalami penurunan yang cukup dalam. Walaupun jika dilihat secara historis dari sektor real estate di Indonesia sudah cukup kuat, tetapi tidak bisa ditutup-tutupi bahwa ini adalah musibah yang fatal yang diakibat dari faktor eksternal. Memang sudah di deklarasikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, bahwa kita memasuki masa resesi ditambah lagi dengan Covid-19 pada conference CNBC pada awal tahun ini, membuat orang tidak yakin dalam berinvestasi dalam berbagai sektor termasuk property.

Dalam menanggapi quartal pertama Tirta B. Wirawan mengatakan, bahwa memang sudah terasa dari akhir Januari 2020. Penjualan dan survey mulai menurun serta lebih banyak yang ingin menjual asset property nya ketimbang membeli nya.

Faktor pajak yang ditekankan Tirta B. Wirawan pada conference tahun lalu sudah tidak menjadi bahan pertimbangan lagi karena sudah sangat straightforward. Akan tetapi yang menjadi sumber masalah nya pada awal tahun ini adalah daya beli yang sudah jauh menurun dari tahun-tahun sebelum nya. Jika melihat pada sektor usaha ini, harga property hancur-hancuran pada awal tahun ini. Sebagai contoh ril nya, dimana property di Intercon yang pada mula nya berkisar 30 Juta/m², minggu lalu ada yang telfon ingin menjual diharga 15 Juta/m².

Per kemarin, melihat nilai tukar rupiah pada 19 Maret 2020 pada jam 3 siang menembus angka yang spektakuler yaitu 16 ribu, membuat ekonom depresi dan putus asa. Ditambah lagi IDX Composite (Indeks Harga Saham Gabungan) pada per hari 20 Maret 2020 pada jam 09.30 ada pada posisi 3,939.32 yang dikoreksi habis-habisan oleh BI (Bank Indonesia) Pada menutupan hari tersebut menjadi 4,175.66. Untung nya BI (Bank Indonesia) & kementrian keuangan sangat sigap mengkoreksi nya. Kalau tidak diperkirakan akan menyentuh angka 3,500an. Menurut T&S International Group Research Team, kejatuhan IDX Composite (Indeks Harga Saham Gabungan) dari 6,323 (3 January 2020) menjadi 3,939.32 (20 Maret 2020) membuat hampir semua sektor termasuk property menurun.

Diharapkandengan COVID-19 yang sudah recover serta resesi ekonomi global sudah membaik diharapkan pada quartal ke-2 ekonomi global sudah pulih kembali dan pada quartal ke-3 akan bertumbuh kembali.

Lebih lanjut  Tirta Bambang wirawan selaku Chairman T&S International Group sangat mengapresiasi pada pengusaha property yang masih tetap melakukan kegiatan pembangunan untuk membantu merecover sektor Real Estate pada quartal ke-2. 
 

Artikel Terkait