Nasional

Antisipasi Penularan Saat Rapid Test, Ini Arahan Mendagri Tito Ke Daerah

Oleh : very - Selasa, 24/03/2020 13:30 WIB

Mendagri, Tito Karnavian,

Jakarta, INDONEWS.ID -- Mendagri Tito mengingatkan Kepala Daerah untuk selalu proaktif mempersiapkan diri menghadapi dan mencegah meluasnya penularan Covid-19.

Tito selalu menekankan pentingnya Kepala Daerah selalu mengambil pola tindakan preventif atau antisipasi mencegah penularan. Karena itulah, Tito selalu memantau kegiatan di masyarakat yang menghimpun banyak orang, dan bila terjadi, langsung menelpon Gubernur atau Bupati untuk membubarkannya sesegera mungkin.

Mendagri Tito juga mengatakan pemerintah daerah juga harus mengantisipasi kemungkinan penularan saat melakukan rapid test Covid-19.

“Ada kemungkinan petugas kesehatan dan masyarakat yang akan dites lalai, bergerombol dan tak mematuhi prosedur saat rapid tes berlangsung. Test jenis ini kan baru pertama kali dilakukan oleh petugas kita,” kata Tito seperti dikutip dari siaran pers Staf Khusus Mendagri, Kastorius Sinaga, Selasa (24/3).

Karena itu, Kepala Daerah dan petugas dari Dinas Kesehatan di daerah harus benar-benar bisa mencegah agar saat rapid tes dilakukan, tidak terjadi kerumunan dan harus melengkapi diri dengan peralatan pencegah penularan virus. “Seperti memakai sarung tangan, pakai masker mulut, dilengkapi sanitiser dan peserta rapid tes covid 19 harus menjaga jarak yang aman satu sama lain di saat menunggu giliran. Minimal jarak antar orang yang menunggu giliran di tes harus 1,5 meter,” tandas Tito.

Di Korea, kata Tito, dilakukan rapid test yang aman yaitu dilakukan di bilik terisolasi yang dindingnya terbuat bahan plastik dan setiap saat dibersihkan dengan disinfektan.

Tito pun menginstruksikan jajarannya untuk berkordinasi sesegera mungkin dengan Daerah agar mematuhi prosedur rapid test yang aman sesuai pedoman Kemenkes dan Gugus Tugas Covid-19.

Menurutnya, kelompok target yang paling utama dilakukakan rapid test adalah petugas medis, yaitu para dokter, perawat, petugas rumah sakit khususnya yang bertugas menangani Covid-19 berikut keluarganya.

“Kelompok ini harus diutamakan dengan tujuan untuk menjaga kondisi kesehatan mereka karena merekalah yang menjadi ujung tombak perawatan, mitigasi dan penanggulangan Covid-19,” tutup Tito. (Very)

Artikel Terkait