Nasional

Didi Kempot Wafat, BPIP: Kita Kehilangan Seniman yang Mampu Membaca Hati Rakyat

Oleh : very - Selasa, 05/05/2020 15:50 WIB

Staf khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) turut berduka cita atas meninggalnya maestro Didi Kempot pada Selasa (5/5/2020).

Staf khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo mengutarakan belasungkawa yang teramat dalam untuk almarhum Didi Kempot. Menurut Benny banyak karya semasa hidupnya yang bisa jadi pembelajaran dan menggambarkan jiwa Pancasila.

"BPIP berduka cita atas meninggalnya mestro Didit Kempot lewat lagunya yang mudah diterimah rakyat kecil karena lirik lagu menggambarkan jiwa Pancasila yang diaktualisasikan dalam tindakkan nyata," jelas Benny melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (5/5).

Selain itu, Benny menjelaskan karya-karya almarhum Didi Kempot juga mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan lagunya yang easy listening mudah diterima oleh semua lapisan masyarakat.

"Lagu menggambarkan nilai Pancasila dalam lirik lagu nilai persaudaraan, gotong royong, nilai kemanusian, kebersamaan," ujar Benny.

Didi Kempot merupakan Ikon Pancasila yang diberikan oleh BPIP pada tahun 2019 karena karyanya dibidang musik. “Lewat lirik lagu campursari sang mestro memberikan inspirasi kepada masyarakat Indonesia agar hidup guyup, rukun dan cinta pada bangsanya,” ujanya.

Menurut Benny, bangsa Indonesia telah kehilangan seniman rakyat yang mampu membaca jantung hati rakyat dan denyut nadinya. Selain itu kita kehilangan guru yang mengajarkan nilai keutaman kemanusiaan yang melintas batas suku, agama dan politik.

"Kita berduka cita atas meninggalnya sang mestro. Semoga nilai keutaman hidup terus kita nyalakan dalam sanubari bangsa ini bersama sahabat ambyar," tutup Benny. (Very)

Artikel Terkait