Daerah

Perkembangan Covid-19 Jabar, Ridwan Kamil: Ekonomi dan Kesehatan Sama-sama Membaik

Oleh : Mancik - Kamis, 06/08/2020 21:48 WIB

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menjelaskan perkembangan penanganan pandemi di hadapan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo saat berkunjung di Bandung. Penambahan kasus konfirmasi positif harian per 5 Agustus 2020 berjumlah 125 kasus dengan total akumulasi 6.912 kasus.

Ridwan menyampaikan, tantangan yang dihadapi dalam penanganan Covid-19 yakni jumlah pengetesan per hari. Di sisi lain, tingginya populasi di provinsinya menjadi kendala selanjutnya. Ridwal Kamil yang akrab disapa Kang Emil mengatakan, Jawa Barat saat ini sudah melakukan sebanyak 160 ribu tes.

"Jawa Barat itu karena penduduknya paling besar Pak, yaitu 50 juta, maka secara teori memang potensi kerawanannya itu paling besar. Semakin tinggi populasinya, tingkat risikonya makin tinggi,” jelas Kang Emil tersebut di Gedung Negara Pakuan, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/08/2020).

Kang Emil menerangkan, secara umum pihaknya ini baru bisa dengan kapasitas lima ribu per hari. Jadi kalau dikalikan tujuh hari, tujuh kali lima, kurang lebih sekitar 35 ribu.

"Mimpinya sih kalau bisa 50 ribu per minggu atau lebih,” ungkap Kang Emil.

Terkait dengan berita bohong atau hoaks, ia menyampaikan bahwa Jawa Barat memiliki tim siber hoaks yang mencatat berita bohong. Tim siber hoaks hingga saat ini sudah mencatat hingga 3.000 berita bohong.

Mengenai kebijakan pemerintah, Kang Emil menyatakan, saat ini terdapat dua opsi yang dapat dipilih, yaitu karantina dan menggunakan masker.

"Ada studi dari konsultan ekonomi, bahwa lockdown dengan pakai masker itu sama menurunkan derajat penularan. Tetapi lockdown ada dampak ekonomi sosial kalau pakai masker tidak,” jelas Kang Emil.

Lebih lanjut ia menjelaskan tentang dua opsi tersebut, kedua pilihan ini memiliki dampak baik bila dilihat dari sisi kesehatan. Namun begitu, opsi karantina atau lockdown memiliki risiko untuk mengganggu jalannya dimensi ekonomi dan sosial. Berangkat dari alasan ini, Kang Emil menyatakan pilihan menggunakan masker adalah pilihan yang tepat.

"Maka, kami meyakini hari ini cuman satu saja, kampanye pakai masker, kalau ekonomi mau tetap berjalan, kalau kegiatan mau tetap berjalan, kalau sekolah mau pelan-pelan dibuka. Itulah kenapa kami sudah membagikan masker gratis,” jelasnya.

Meski demikian, masih terdapat pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Survei membuktikan bahwa tingkat kepatuhan terhadap penggunaan masker hanya mencapai 50 persen.

"Edukasi sudah, ditegur pakai tilang sudah, itulah kenapa akhirnya saya keluarkan peraturan gubernur untuk sanksi,” ucapnya.

Ia menjelaskan, sanksi yang diberikan tidak berbentuk pidana atau kurungan, melainkan hanya berupa hukuman sosial. Penerbitan peraturan gubernur ini juga didukung oleh Instruksi Presiden (Inpres) yang baru diterbitkan. Peraturan ini akan berlaku hingga vaksin dapat digunakan secara massal.

Gubernur juga menyampaikan,Jawa Barat berhasil masuk ke kategori ekonomi membaik dan kesehatan membaik. Ia berharap selama tiga bulan ke depan perekonomian Indonesia dapat terus berkembang, agar Indonesia tidak masuk ke masa resesi.

Resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Sebelum masuk sesi tanya jawab, Ridwan Kamil kembali menyampaikan harapannya mengenai rasio pengetesan. Ia berharap agar Jawa Barat dapat melaksanakan pengetesan dengan jumlah yang tinggi, mengingat bahwa Jawa Barat memiliki jumlah penduduk yang banyak.

"Permohonan Jawa Barat hanya satu, yaitu meningkatkan rasio testing”, ungkapnya.

Demi terwujudnya harapan ini, Jawa Barat memutuskan untuk melakukan kerja sama dengan pihak swasta untuk mengadakan pengetesan yang diperlukan.*

 

 

Artikel Terkait