Nasional

BMKG: Program Food Estate di Kalteng Mesti Perhatikan Perubahan Iklim

Oleh : Mancik - Rabu, 02/09/2020 09:38 WIB

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, Dodo Gunawan.(Foto:Detik.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, Dodo Gunawan mengatakan, rencana pemerintah melaksanakan program strategis nasional food estate di Kalimantan Tengah mesti memperhatikan perubahan iklim yang ada. Ketetapan melihat pola iklim akan membantu pemerintah dalam melakukan rencana penamaman tangan pangan sesuai program yang ada.

Dalam penjelasannya Dodo Gunawan kemudian menerangkan, keadaan iklim keadaan sulit untuk ditolerir karena cenderung berubah setiap waktu. Kondisi akan berpengaruh terhadap produktivitas tanaman pangan yang akan direncanakan oleh pemerintah.

"Kalau terkait dengan kondisi ekstrim katakan bencana hidrometrologi itu kan kekekeringan itu yang terjadi saat ini intensitasnya semakin tinggi semakin panjang. Secara tidak langsung dampak perubahan iklim itu seperti itu. Tetapi ke depannya dari proyeksi itu dari suhu maupun hujan ada beberapa literatur yang menyampaikan bahwa tidak dapat ditolerir lagi, itu yang menyebabkan produktifitas menurun," kata Dodo Gunawan dalam webminar yang selenggarakan oleh Pantau Gambut Nasional, Jakarta, Selasa,(1/09/2020)kemarin.

BMKG sendiri kata, Dodo Gunawan secara berkala menyampaikan perkembangan iklim cuaca di Indonesia. Pentingnya melaporkan kondisi iklim di Indonesia agar pemerintah memiliki pedoman dasar melaksanakan program nasional berkaitan dengan pengembangan tanaman pangan untuk masyarakat.

Terkait dengan perubahan iklim yang sulit cenderung berubah, ia mengatakan, pemerintah maupun masyarakat mesti cerdas untuk memanfaatkan keadaan yang ada. Pola tanam mesti disesuaikan denga keadaan iklim sehingga tidak berujung gagal.

"Perubahan iklim perlu mendapat perhatian karena kondisi iklim , cuaca untuk konteks pertanian belum bisa dikendalikan sepenuhnya justru kita yang secar arif melihat kondisi iklim untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya," ungkapnya.

Ia pun mengingatkan, Pulau Kalimantan sering kali dilanda dengan bencana seperti kebakaran hutan dan lahan disebabkan oleh perubahan cuaca dan iklim. Karena itu, ia berharap, program food estate dapat memperhatikan kondisi tersebut sehingga program yang dapat berjalan sesuai dengan rencana pemerintah.

 

Artikel Terkait