Nasional

Lengkap! Pernyataan Airlangga Hartato soal Penanganan Corona oleh Pemerintah

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 11/09/2020 17:01 WIB

Menko Perokonomian selaku Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus terkait kapasitas rumah sakit di Indonesia yang belakangan menjadi sorotan. Ia menegaskan pemerintah akan menyediakan hotel bintang 2 dan 3 sebagai fasilitas kesehatan Corona.

"Jadi peningkatan rumah sakit dan fasilitas kesehatan itu juga akan terus menambah fasilitas di hotel termasuk memanfaatkan hotel bintang 2 dan 3 seperti yang dicontohkan di Sulawesi Selatan," ujar Airlangga dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube BNPB, Kamis (10/9/2020).

Selain itu, tower 5, 6, 7, dan 8 Wisma Atlet dipersiapkan untuk pasien Corona domestik ataupun luar negeri. Penambahan jumlah tempat tidur pasien (bed) juga akan digencarkan.

"Di samping itu, pemerintah juga mendorong agar rumah sakit-rumah sakit yang ada di DKI atau yang di Jakarta untuk dilakukan relaksasi terutama pasien-pasien yang posisinya sudah hampir sembuh dan masih dalam observasi," lanjutnya.

Airlangga menegaskan kapasitas kesehatan di Indonesia siap untuk melayani pasien terkait COVID-19. "Dan juga pemerintah menegaskan bahwa tidak ada kapasitas kesehatan yang terbatas, pemerintah sudah mempunyai dana yang cukup," lanjutnya.

Berikut ini pernyataan lengkap Airlangga:

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Salam sejahtera bagi kita semua om swastiastu namo buddhaya

Yang kami hormati teman-teman media cetak dan elektronik. Saya siang ini ditemani oleh pak menteri kesehatan dan kepala BNPB, pak Doni Monardo, sekaligus satgas COVID. Kami akan menjelaskan hasil rapat koordinasi yang dilakukan komite PCPEN penanganan COVID dan pemulihan ekonomi nasional, bersama 8 gubernur daerah dan tadi juga dihadiri juga Pak Gubernur DKI, Pak Anies Baswedan dan juga dihadiri Gubernur Jawa Barat dan dari PCPEN 4 Menko, Menteri Dalam Negeri dan juga dihadiri Menteri BUMN dan juga Waka Polri dan Wakasad beserta seluruh tim PCPEN.

Dalam pembahasan tadi disepakati kita menyeimbangkan antara kegiatan yang terkait dengan pencegahan penyebaran COVID dan juga mempertimbangkan pemuliaan perekonomian. Dan menyadari bahwa dalam penanganan COVID ini, Indonesia secara keseluruhan itu yang sembuh 71,5 persen dan yang case fatality rate itu sebesar 4,1 persen.

Kalau kita lihat khusus misalnya DKI kesembuhannya itu sekitar 75,2 persen dan juga kita melihat pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan COVID-19 dan ekonomi kita bergerak dalam satu bahasan dan satu tindakan dan rapat koordinasi yang kita lakukan itu untuk menyeimbangkan dan koordinasi hal-hal yang menjadi masukan-masukan atau concern-concern yang ada.

Pemerintah pusat memberikan perhatian serius pada perkembangan situasi dan akan selalu meningkatkan kapasitas rumah sakit dan fasilitas kesehatan. Jadi peningkatan rumah sakit dan fasilitas kesehatan itu juga akan terus menambah fasilitas di hotel termasuk memanfaatkan hotel bintang 2 dan 3 seperti yang dicontohkan di Sulawesi Selatan dan juga mempersiapkan ruang isolasi mandiri di Wisma Atlet, dimana wisma atlet juga sudah mempersiapkan di tower 5 dan (tower) 6 maupun khusus pekerja luar negeri termasuk tower 7 dan (tower) 8, flat-flat dan fasilitas lain juga dipersiapkan, dari segi jumlah bed ditingkatkan, di samping itu pemerintah juga mendorong agar rumah sakit-rumah sakit yang ada di DKI atau yang di Jakarta untuk dilakukan relaksasi terutama pasien-pasien yang posisinya sudah hampir sembuh dan masih dalam observasi, itu di wisma atlet fasilitasnya tersedia.

Kemudian, terkait ketersediaan obat-obatan baik untuk rumah sakit maupun pasien isolasi mandiri pemerintah sudah memproduksi obat antivirus seperti Tamiflu atau Oseltamivir itu minggu depan sudah bertambah hampir 480 ribu. Kemudian terkait dengan Favipiravir ini kebetulan patennya sudah lepas sehingga akan diproduksi oleh Kimia Farma.

Kemudian kegiatan-kegiatan produktif tentunya dilajukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan pemerintah juga mendorong sektor-sektor produksi terus berjalan dan menjaga protokol Covid dan pemerintah mendorong yang namanya kampanye untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan ataupun yang sangat relevan terkait kegiatan pilkada ke depan.

Kemudian kerja di kantor pemerintah tetap berjalan sesuai dengan peraturan yang diterbitkan oleh Kemenpan-RB sehingga pemerintah mengatur antara work from home dan work from office dan tentunya untuk pekerja perkantoran tetap disipakan flexible working, jadi ada yang kerja di rumah, ada yang kerja di kantor. Nanti tentu presentasinya akan ditentukan dan pemerintah akan menggelar operasi yustisi yaitu operasi yang akan mengetatkan kedisiplinan masyarakat dan ini tadi sudah dirapatkan juga dalam komite yang melibatkan wakapolri dan wakasad sehingga ini akan terus dijalankan termasuk di perkantoran.

Tentu dengan berbagai langkah tersebut diharapkan kapasitas yang tersedia di rumah sakit tetap terfasilitasi. Kemudian juga tower 6 dan 7 yang berfungsi sebagai perawatan ini juga masih punya kapasitas dan kita juga menjaga kondisi produksi. Tadi dilaporkan Gubernur Jawa Barat, bahwa dengan adanya kebijakan yang diambil di Jawa Barat yaitu pembatasan secara mikro kepada daerah-daerah, kecamatan, RT/RW dan lain, maka tentu kita mengapresiasi di daerah Jabar, Jateng, Jatim dimana sektor produksi termasuk PMI manufaktur itu sudah masuk ke level 50,8.

Dan kita mengharapkan seluruh kegiatan-kegiatan ini bisa untuk menekan penyebaran COVID dan juga pemerintah menegaskan tidak ada kapasitas kesehatan yang terbatas. Pemerintah sudah punya dana yang cukup dan pemerintah akan menambah kapasitas bed sesuai dengan kebutuhan dan meyakinkan bahwa seluruh daerah, DKI Jakarta, kapasitas pelayanan kesehatan akan terus dimaksimalkan oleh pemerintah.

Demikian yang ingin kami sampaikan, Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Artikel Terkait