Nasional

WHO Nilai Sukses Tangani Covid-19, Terawan Diundang Berbagi Ilmu

Oleh : very - Kamis, 05/11/2020 18:18 WIB

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai Indonesia sukses menangani pademi virus Covid-19. Oleh karena itu, secara khusus lembaga dunia itu mengundang Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk berbagi cara penanganan wabah tersebut.

Hal itu terungkap dalam surat undangan yang diteken oleh Jaouad Mahjour, Asisten Direktur Jenderal Kesiapan Darurat WHO, kepada Menteri Terawan seperti dikutip Bisnis, Kamis (5/11/2020).

Dalam undangan tersebut, secara spesial Menteri Terawan diundang oleh WHO bersama tiga menteri kesehatan negara lain yang dinilai sukses menangani Covid-19. Namun, tidak disebutkan menteri negara mana saja yang diundang.

Para menteri kesehatan itu, termasuk Terawan, akan bertemu dengan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Tedros akan mendengarkan masukan dari mereka mengenai tindakan dalam penanganan Covid-19 atau tinjauan intra-tindakan (intra-action review/IAR).

IAR adalah sebagai ajang berbagi pengalaman lantaran Indonesia dinilai sukses melakukan penanganan Covid-19. Pelaksanaan IAR tersebut akan dilakukan pada Jumat, 6 November 2020. 

“Kami mengundang bergabung bersama Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan menteri kesehatan dari tiga negara lain, Menteri Kesehatan Terawan untuk berbagi pengalaman Indonesia dalam suksesnya penyelenggaraan Covid-19 nasional,” demikian tulis undangan tersebut.

Dalam IAR diharapkan langkah-langkah yang dilakukan Indonesia bisa menjadi contoh untuk meningkatkan respons terhadap wabah Covid-19.

Pada pertemuan keempat Komite Darurat IAR (2005) mengenai wabah Covid-19 pada 31 Juli 2020, Komite juga mengeluarkan rekomendasi sementara kepada negara-negara untuk berbagi praktik terbaik dengan WHO, termasuk dari tinjauan intra-aksi, dan menerapkan pembelajaran dari negara tersebut.

Semua negara, terlepas dari tingkat pendapatan atau perkembangannya, terus menghadapi risiko sistemik, seperti risiko yang terkait dengan wabah penyakit yang muncul dan muncul kembali, yang berpotensi menghasilkan dampak kesehatan dan sosial ekonomi yang signifikan.

Oleh karena itu, selama pandemi, penting bagi negara-negara untuk terus merefleksikan strategi respons mereka yang sedang berlangsung dan menyesuaikan pendekatan mereka sesuai kebutuhan untuk memperkuat kesiapsiagaan dan kapasitas respons.

“Dengan terus meninjau dan mengadaptasi strategi respons saat ini, mengidentifikasi apa yang bekerja dengan baik dan tidak begitu baik, dan menerapkan pelajaran yang diperoleh, negara-negara mungkin memiliki kesempatan untuk mengubah lintasan wabah Covid-19,” ungkap Mahjour.

Adapun, Menteri Terawan kerap dikritik dalam hal penanganan Covid-19. Kritik dilakukan secara terbuka hingga surat tertulis. Apalagi menteri berlatar belakang dokter militer itu kerap tidak muncul di publik dalam menjelaskan perkembangan Covid-19. (Very)

 

Artikel Terkait