Bisnis

Kinerja PNM Terus Membaik! Tingkat NPL Gross Per Oktober Turun ke 1,14 Persen

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 10/11/2020 18:30 WIB

Direktur Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM PNM, Arief Mulyadi

Jakarta, INDONEWS.ID - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM yakin target penyaluran program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Program Mekaar) Rp 25 triliun lebih bakal tercapai pada akhir 2020. 

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengungkap bahwa hal ini menilik pertumbuhan pesat secara bulanan hingga kuartal III 2020 dan Oktober 2020.

"Total penyaluran PNM Mekaar sudah Rp 18,3 triliun kepada 7,2 juta nasabah per Oktober. Tingkat non-performing loan [NPL] gross kami juga turun ke 1,14 persen," katanya mengutip Bisnis, Minggu, (8/11/2020).

Selisih penyaluran ini tercatat menjadi yang terbesar sepanjang periode 2020, karena akumulasi penyaluran sejak semester II 2020 berturut-turut Rp 10,66 triliun per Juli 2020, ke angka Rp 11,4 triliun pada akhir Agustus 2020, dan Rp 15,3 triliun pada September 2020.

Dengan demikian, penyaluran bulanan PNM telah kembali ke kisaran Rp 3 triliun, setelah sebelumnya penyaluran perusahaan pembiayaan usaha mikro pelat merah ini sempat terdampak pandemi.

Ketika pandemi Covid-19 melanda, penyaluran bersih sempat turun pada periode April hingga Juni 2020. Bahkan penyaluran bulanan PNM Mekaar sempat menyentuh titik terendah, hanya ada di kisaran Rp 516 miliar pada April 2020.

Berdasarkan data keterbukaan informasi Lembaga Keuangan Khusus terbaru yang diungkap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per September 2020, total aset PNM mencapai Rp 24,81 triliun, naik 14,8 persen (yoy) dari periode 2019 di angka Rp 21,6 triliun.

Pendapatan hingga akhir kuartal III 2020 pun meningkat 12,3 persen (yoy) dari Rp 3,31 triliun pada 2019 ke Rp 3,72 triliun pada 2020.

Namun demikian, dampak pandemi masih dirasakan PNM dari sisi laba sebelum pajak yang hanya bisa mencapai Rp 196 miliar, atau masih anjlok jauh dari periode sebelumnya yang sanggup mencapai Rp 1,1 triliun.(Bisnis.com).

Artikel Terkait