Nasional

Penutupan Kelas Bahasa Indonesia di KBRI Bern Dimeriahkan Pantun hingga Karaoke Virtual

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 21/11/2020 20:31 WIB

Screenshot acara penutupan kelas bahasa Indonesia di KBRI Bern secara Virtual pada Sabtu (21/11/20).

Jakarta, INDONEWS.ID - Lirik lagu Koes Plus dibawakan secara virtual oleh peserta kelas Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di KBRI Bern, pada acara penutupan kelas pada hari Sabtu 21 November 2020.

“Kapan-kapan, kita berjumpa lagi, kapan-kapan, kita bersama lagi mungkin lusa atau di lain hari," demikian penggalan lirik lagu Koes Plus tersebut.

Lagu ini dipilih sebagai harapan agar peserta kelas BIPA di KBRI Bern segera bertemu muka, dikarenakan keseluruhan kelas berlangsung secara virtual dengan pertimbangan protokol kesehatan.

Antusiasme dan semangat para peserta kelas BIPA perdana ini patut diacungi jempol. Walaupun diadakan virtual sepenuhnya, mereka tetap berkomitmen untuk mempelajari Bahasa Indonesia di rumah masing-masing.

Salah satu peserta, Peter Wohlhauser, juga menyampaikan pantun “bila ada sumur di ladang, bolehlah kita menumpang mandi, bila kelas Bahasa Indonesia diperpanjang, boleh kita ikut belajar lagi”.

Duta Besar RI Bern, Muliaman D. Hadad, menyampaikan bahwa inisiatif membuka kelas Bahasa Indonesia pertama di KBRI Bern ini merupakan jembatan budaya antara Indonesia dengan Swiss.

Belajar bahasa Indonesia, tambah Muliaman menjelaskan, tentunya tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga menambah kecintaan kita terhadap Indonesia.

“Saya berharap seluruh peserta dapat semakin mengenal Indonesia, semakin merasa lebih dekat dengan Indonesia, melalui kuliner, kebudayaan, serta melalui bahasa," ujarnya.

Turut hadir pula dalam acara penutupan tersebut adalah Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. E. Aminudin Aziz. Ia dengan optimis mendukung keberlangsungan kelas BIPA di KBRI Bern.

“Kami sangat menghargai inisiatif KBRI Bern, dan akan kami dukung untuk dilanjutkan tahun depan dan waktu seterusnya”, pungkasnya dengan semangat.

Lebih lanjut, Ketua Afiliasi Pengajar dan Pegiat BIPA, Dr. Liliana Muliastuti, juga menyampaikan rasa bangganya kepada peserta kelas BIPA di Swiss yang telah menyelesaikan masa pembelajaran dengan baik.

“Kami tunggu para peserta di Indonesia untuk berlibur, berbisnis, atau berkumpul dengan keluarga, tentunya setelah pandemi selesai”, tutupnya.

Kelas BIPA virtual pertama di KBRI Bern telah berlangsung sejak 14 September 2020 selama dua puluh kali pertemuan. Sejumlah lima belas orang penduduk Swiss berkesempatan untuk belajar Bahasa Indonesia, antara lain dengan motivasi keluarga, bisnis, dan juga pariwisata.

Semua peserta menyampaikan respon positif dan berminat untuk melanjutkan kelas BIPA kembali. Kelas diampu oleh Hesti Aryani, seorang pengajar dan pegiat BIPA yang telah berpengalaman mengajar di Thailand dan University of Zurich.*(Rikard Djegadut).

Artikel Terkait