Panglima TNI bersama para prajurit TNI
Jakarta, INDONEWS.ID - Pencopotan Baliho Rizieq ternyata tak hanya di Jakata, tapi juga dilakukan di Kota Mataram. Bahkan perwira tinggi TNI sampai turun guna menemui tokoh FPI. Ia diketahui sengaja menemui tokoh FPI guna menyambung tali silaturahmi.
Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, baru-baru ini turun guna menemui tokoh Front Pembela Islam (FPI) di kota Mataram. Seperti terlihat dalam unggahan akun Instagram @tni_angkatan_darat, hal tersebut dilakukannya pada Minggu (22/11) lalu.
Sebelumnya, perintah Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman untuk mencopot baliho ketua FPI Rizieq Syihab yang tengah terpasang di beberapa titik di Ibu Kot ramai menjadi sorotan. Pertemuan yang dilakukan oleh Rizal di Mataram merupakan langkah terkait pencopotan baliho tersebut.
Rizal Ramdhani sengaja menggelar silaturahmi bersama dengan tokoh FPI dan tokoh masyarakat Desa Karang Taliwang Cakranegara Kota Mataram. Hal tersebut memang terkait penurunan Baliho Habib Rizieq Syihab pada Minggu (22/11).
Dalam momennya, terlihat pertemuan berlangsung dengan begitu khidmat. Mereka terlihat sedang mengobrol secara baik-baik dan juga bersilaturahmi bersama.
Unggahan momen tersebut ternyata mampu membuat netizen memberikan tanggapannya. Banyak dari mereka yang meninggalkan komentar setuju dengan tindakan yang dilakukan oleh Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani.
"Begini kan adem," tulis komentar @varizhsn.
"klo pake dialog sama ngopi semua lancar ndan,, klo pke otot bakal sama sama keras," lanjut @irfanzidni31.
"Kayak gini lebih sejuk...masha Allah," timpal @rifaharahap.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman sebelumnya sempat menegaskan bahwa pencopotan baliho ketua FPI Rizieq Syihab merupakan perintahnya. Tindakan tersebut dilakukan karena dianggap tak sesuai aturan yang berlaku.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho habib rizieq itu perintah saya," tegas Pangdam saat apel pasukan di Monas, Jakarta, Jumat (20/11).
"Karena beberapa kali Satpol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu. Begini. Kalau siapapun di republik ini, ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan, jangan seenaknya sendiri, seakan akan dia paling benar," katanya.*