Jakarta, INDONEWS.ID - Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan bakal terus menelusuri aliran uang terkait kasus dugaan suap pengadaan bantuan sosial (Bansos) Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek yang menjerat Menteri Sosial (Mensos) nonaktif Juliari P. Batubara dan empat tersangka lainnya.
Salah satunya seperti yang sedang ramai dibicarakan di media sosial, Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut terlibat skandal korupsi bantuan sosial (bansos Covid-19). Gibran, dalam laporan investigasi Majalah Tempo, disebut merekomendasikan PT Sritex untuk pengadaan kantong wadah sembako bansos.
Menanggapi hal ini, Plt juru bicara bidang pindakan KPK mengatakan bahwa penyidik KPK masih akan melengkapi bukti serta data dan informasi mengenai hal tersebut.
"Penyidik KPK masih akan melengkapi bukti, data, dan informasi dengan memanggil dan memeriksa sejumlah saksi," kata Ali saat memberikan keterangan, Senin (21/12/2020).
Ali juga memastikan bahwa setiap informasi dari masyarakat akan digali dan dikonfirmasi kebenarannya oleh tim penyidik KPK.
"Kami memastikan bahwa setiap informasi itu akan digali dan dikonfirmasi kepada para saksi-saksi yang dipanggil dan diperiksa oleh tim penyidik KPK tersebut," tambah Ali.
Meski demikian Ali masih enggan memberikan bocoran terkait materi penyidikan tersebut.
"Karena semua akan terbuka pada waktunya nanti pada proses persidangan yg terbuka untuk umum dan semua masyarakat bisa mengikuti bagaimana rangkaian peristiwa dan proses di dlam persidangan tersebut," jelas Ali.
Diketahui, dalam artikel itu, ada pengakuan seorang narasumber yang menyebut istilah `anak Pak Lurah` untuk menyebut Gibran yang diduga merekomendasikan PT Sri Rejeki Isman Tbk atau PT Sritex sebagai vendor pengadaan tas kain (goodie bag) untuk paket bansos buat rakyat.
Sebelumnya, KPK memastikan akan menelusuri setiap aliran dana dari kasus suap pengadaan Bansos ini. Termasuk jika terdapat aliran dana ke PDIP atau pihak lainnya.
Sekedar informasi, Juliari merupakan Wabendum PDIP, sedangkan Gibran maju dalam Pilwalkot Solo dengan pendukung utama PDIP.
"Di dalam beberapa perkara ini kita tidak melihat latar belakang politik ya, bahwa dia Bendum parpol iya faktanya. Apakah kemudian ada aliran dana ke parpol tertentu yang dia misalnya ada di situ misalnya, ini kan nanti digali lebih lanjut dalam pemeriksaan saksi-saksi," tandas Ali. (rnl)