Nasional

Pegawai Kedubes Jerman Diketahui Agen Intelijen, Kemlu Harus Protes Keras

Oleh : very - Minggu, 27/12/2020 18:40 WIB

Pegawai Kedubes Jerman. (Foto: Antaranews.com)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh anggota Komisi 1 DPR-RI Muhammad Farhan ternyata pegawai Kedubes Jerman yang mengunjungi Markas FPI adalah seorang pegawai Badan Intelijen di Jerman.

Informasi ini disampaikan dalam diskusi di salah satu sosial media yang memiliki jaringan TV dan Koran.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI)Hikmahanto Juwana mengatakan bila info ini benar ini tentunya merupakan insiden besar dalam hubungan antara Jerman dan Indonesia.

“Kegiatan intelijen yang dilakukan oleh suatu negara seharusnya tidak terungkap oleh pemerintah setempat. Bila terungkap maka negara setempat akan melakukan tindakan yang tegas terhadap negara yang melakukan mata-mata,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Minggu (27/12).

Rektor Universitas Jenderal A. Yani ini mengatakan, agen intelijen Jerman yang terekam di kamera sosial media tidak cukup hanya dipulangkan oleh Kedubes Jerman, bahkan Kemlu tidak cukup dengan memanggil Dubes ad interim Jerman.

Kemlu tidak seharusnya menerima alasan Dubes ad interim secara naif. Kemlu, kata Hikmahanto, harus melakukan protes keras bila perlu Dubes Jerman diusir (persona non grata) dari Indonesia.

Hikmahanto mengatakan, Kemlu dibawah pemerintahan Jokowi jangan sampai dipersepsi oleh publik tidak setegas ketika Kemlu berada dibawah pemerintahan SBY.

Di era pemerintahan SBY saat mata-mata Australia diduga melakukan penyadapan para pejabat tinggi maka SBY memanggil pulang Dubes Indonesia untuk Australia dan membekukan sejumlah kerjasama Indonesia Australia.

Karena itu, ketegasan Kemlu perlu dilakukan untuk menunjukkan bahwa Indonesia tidak akan pernah berkompromi dengan tindakan mata-mata oleh negara asing yang terkuak.

Hal ini juga, kata Hikmahanto, menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia akan menolak campur tangan negara lain dalam urusan domestik Indonesia.

“Bagi masyarakat Indonesia kewaspadaan perlu ditingkatkan agar bangsa ini tidak mudah di adu domba dan terbelah oleh tangan-tangan asing,” ujarnya.

Seperti diketahui, seorang diplomat Jerman ditangkap kamera memasuki Markas Font Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta pada Jumat (18/12). Foto tersebut akhirnya viral di media sosial.

Kedubes Jerman di Jakarta kemudian memberi klarifikasi bahwa seorang pegawainya berusaha mendapatkan gambaran tersendiri mengenai situasi keamanan yang bersangkutan karena demonstrasi pada Hari Jumat (18/12) berpotensi akan melintasi kawasan Kedutaan.

Kedutaan Besar Jerman menyatakan menyesalkan kesan yang telah ditimbulkan peristiwa ini di mata publik serta mitra-mitra Indonesia kami.

“Kami menegaskan bahwa tidak ada tujuan politis apa pun di balik kunjungan tersebut. Kami senantiasa menjalin komunikasi dengan otoritas Indonesia yang berwenang dan kami yakin bahwa kami dapat memberikan klarifikasi yang dapat dipahami oleh semua pihak. Kami tetap teguh berada di sisi mitra-mitra Indonesia kami. Hal ini pun telah kami tegaskan melalui pembicaraan dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (KEMLU) pada 20 Desember 2020,” pungkas Kedubes. (Very)

Artikel Terkait