Daerah

Tu`a Adat Nggorang Sahkan Pendirian Sanggar Seni `Sampang Alak Wela Kalo Nggorang`

Oleh : Rikard Djegadut - Senin, 18/01/2021 18:15 WIB

Ritus peresmian secara adat sanggar Seni `Sampang Alak Wela Kalo Nggorang`dari SMK Mandiri Labaun Bajo didirikan (Foto: Dok. SMKS Binar Mandiri)

Labuan Bajo, INDONEWS.ID - Pada hari INI, Senin (18/1/2021) merupakan hari bersejarah bagi SMK Swasta Bina Mandiri Nggorang. Psalnya, Sanggar seni “Sampang Alak Wela Kalo Nggorang` yang merupakan unit produksi program studi Usaha Perjalanan Wisata SMKS Bina Mandiri Nggorang resmi didirikan.

Peresmian diawali dengan upacara adat yang dipimpin langsung oleh Tu`a Golo Nggorang, Bapak Jamaludi Pahu yang akrab dipanggil Pua bersama rombongannya, bapak Syafa.

Kehadiran Tu`a Golo Nggorang yang sekaligus sebagai Tu`a adat Nggorang sanggat penting. Sebab selain memandu secara langsung ritual adat Nggorang, sekaligus juga melakukan pemukulan perdana Gong dan Gendang di lokasi Sampang Alak, tempat sanggar tersebut didirikan.
Pua Jamaludi Pahu mengatakan sebenarnya, lokasi Sampang Alak yang berada di bawah kedaluan Nggorang sesungguhnya tidak diperkenankan membunyikan gong dan gendang dengan historis yang sangat panjang.

"Namun untuk mewujudkan keinginan SMKS Bina mandiri Nggorang mendirikan sanggar guna memajukan dan melestarikan budaya Manggarai, maka kami sebagai tua adat nggorang sangat mendukung," ungkap Pua Jamaludi Pahu ketika menerima kedatangan pengurus Yayasan Adam Oktav Nando beserta guru SMKS Bina mandiri di rumahnya sehari sebelum peresmian dilakukan.

Dalam ritul adat itu, Pua Jamaludi memohon kepada leluhur Nggorang dengan seijin Tuhan yang Maha Esa agar niat dan keinginan para pengurus sanggar pada acara pentas seni dengan membunyikan gong dan gendang senantiasa sehat tanpa halangan atau hambatan.

Dalam bahasa Manggarai yang kental Pua Jamaludi Pahu memohon kepada lelehur, sambil memegang sebatang lilin, sebutir telur, ayam berbulu putih (manuk bakok) dan ayam berbulu hitam, merah sedikit putih (manuk sepang) dengan ungkapan (wada) demikian:

“Iyo Muri agu ngaran, Ame agu ine, neka babang agu langat pande gami anakm agu empo dite, toe hanang ce SMK Bina Mandiri, nggitu kloe sekola do manga sanggar, nggo jaong da, toe ma ramen sanggar eme toe ma runin ngasang nggong agu gendang, itu salang tegi gami leso ho.o kamping ite murin agu ngaran kudut pande runi agu gendang ce Sampang Alang ho,o, porong sanggen taung pengurus nggitu anak sekolah ko cei ata pentas neka lasa ranga agu beti weki," pinta Pua Jamaludi Pahu.

(Ya Tuhan Maha Pencipta, sumber segala kehidupan dengarkanlah permohonan kami, ijinkanlah pengurus, guru dan anak anak kami dan semua mereka yang melakukan pentas seni dengan membunyikan gong dan gendang di Sampang Alak supaya diberikan kesehatan jiwa dan raga serta dijauhkan dari segala musibah dan malapetaka).

Hilarius Abut sebagai ketua yayasan Adam Oktav Nando sekaligus ketua sanggar dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimkasih atas kehadiran kepada tu’a adat Nggorang beserta rombongan dan Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat mewakili kepala Dinas, Bapak Kris.

"Juga kepada Kepala Desa Nggorang Bapak Abu Bakar Sidik yang telah meluangkan waktu ditengah kesibukannnya masing-masing. Ucapan terimkasih juga disampaikan kepada para guru dan semua siswa sehingga acara pegesahan sanggar berjalan lancar," ucapa Hilarius Abut.

Pada bagian akhir Hilarius Abut menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan dan pelayanan yang kurang memuaskan selama acara tersebut.*

 

Artikel Terkait