Nasional

Simak! Pesan Menteri Tjahjo Kumolo di HUT IPDN ke-65

Oleh : Rikard Djegadut - Senin, 08/03/2021 18:30 WIB

Pemred Indonews.id Asri Hadi bersama MenPAN RB Tjahjo Kumolo

Jakarta, INDONEWS.ID - Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) akan merayakan hari jadi ke-65 bulan ini, Maret 2021.

Pada Dies Natalisnya tahun ini, IPDN mengusung tema: “Meningkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Inovasi untuk Mewujudkan Daya Saing di Tengah Pandemi Covid-19".

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokras (Menpan-RB), Tjahjo Kumolo menyampaikan ucapan selamat atas bertambahnya usia institusi pendidikan kedinasan yang telah beberapa kali berganti nama ini.

"Saya mengucapkan dirgahayu mepada Institut Kementerian Dalam Negeri (IPDN) yang ke-65," kata Tjahjo Kumolo dalam rilis video yang dibagikan melalui aplikasi perpesanan WhatsApp seperti dikutip Indonews.id, Senin (8/3) sore.

Tjahjo Kumolo berharap agar IPDN tetap dan terus maju dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan berbagai inovasi dalam membangun tata kelola pemerintahan yang semakun profesional.

"Terus maju meningkatkan kualitas pendidikan, meningkatkan kualitas inovasi di dalam membangun tata kelola pemerintahan yang semakin profesional, semakin melayani dan semakin tepat terkait proses-proses yang menjadi tanggung jawab tata kelola kementerian dalam negeri," ujar menteri Kabinet Jokowi-Ma`aruf Amin itu.

Menteri Tjahjo juga berpesan kepada segenap praja dan purna praja serta seluruh civitas akademika IPDN agar tetap menjaga kesehatan dan menjawa dasar negara agar tetap berdiri tegak.


"Selamat dan sukses IPDN kita, untuk indonesia Maju. Salam menjaga kesehatan, salam menjaga disiplin, salam menjaga pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika," tegas Menteri Tjahjo.

Terpisah, Pemimpin Redaksi Indonews.id selaku Dosen Senior Indonews.id, Drs.Asri Hadi, MA mengucapkan dirgahayu kepada IPDN yang ke-65.

"Dies Natalis IPDN ke-65. Semoga IPDN tambah sukses dan para purnaprajanya tetap menjaga nama baik kampus IPDN dan bekerja dengan penuh semangat serta menjaga integritas," kata Asri Hadi.*

Untuk diketahui, Dikutip dari situs ipdn.ac.id dijelaskan sekolah calon pejabat ini sudah ada sejak zaman Belanda pada tahun 1920. Saat itu dibentuk sekolah pendidikan Pamong Praja yang bernama Opleiding School Voor Inlandshe Ambtenaren ( OSVIA ) dan Middlebare Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren (MOSVIA). Para lulusannya dimanfaatkan untuk memperkuat penyelenggaraan pemerintahan Hindia Belanda.

Pada tahun 1948 di awal kemerdekaan dibentuklah lembaga pendidikan dalam lingkungan Kementrian Dalam Negeri yaitu Sekolah Menengah Tinggi (SMT) Pangreh Praja yang kemudian berganti nama menjadi Sekolah Menengah Pegawai Pemerintahan Administrasi Atas (SMPAA) di Jakarta dan Makassar.

Pada Tahun 1952, Kementrian Dalam Negeri menyelenggarakan Kursus Dinas C (KDC) di Kota Malang, dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan pegawai golongan DD yang siap pakai dalam melaksanakan tugasnya. Seiring dengan itu, pada tahun 1954 KDC juga diselenggarakan di Aceh, Bandung, Bukittinggi, Pontianak, Makasar, Palangkaraya dan Mataram.

Seiring berkembangnya penyelenggaraan pemerintahan makan peemerintah mendirikan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) pada tanggal 17 Maret 1956 di Malang, Jawa Timur berdasarkan SK Mendagri No.Pend. 1/20/565 tanggal 24 September 1956 dan diresmikan oleh Presiden Soekarno.

Lulusan APDN akan mendapat gelar sarjana muda (BA) dan dirasa masih perlu dikembangkan lagi. Oleh karena itu pemerintah membentuk Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) yang berkedudukan di Kota Malang Jawa Timur berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 8 Tahun 1967, selanjutnya dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Nomor 119 Tahun 1967. Peresmian berdirinya IIP di Malang ditandai dengan peresmian oleh Presiden Soekarno pada tanggal 25 Mei 1967. Pada tahun 1972 IIP pindah ke Jakarta dan diresmikan oleh Presiden Soeharto.

APDN terus berkembang seiring dengan bertambahnya kebutuhan tenaga aparatur pemerintah di setiap daerah. Pada tahun 1970-an APDN terus didirkan di 20 provinsi di Indonesia, seperti di Banda Aceh, Medan, Bukittinggi, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Tanjung Karang, Bandung, Semarang, Malang, Mataram, Kupang, Ujung Pandang, Manado, Pontianak, Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Ambon, Jayapura.

Pada 1989, ke-20 APDN ini diintegrasikan menjadi satu di wilayah Jatinangor, Jabar. Pada 14 Agustus 1992 berdasarkan Kepres No. 42 Tahun 1992 sekolah ini berubah nama menjadi STPDN (Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri) dan diresmikan oleh Presiden Soeharto. Setiap kelulusannya dikukuhkan oleh Presiden RI sebagai calon pamong prajamuda.

Setelah ada kejadian kekerasan hingga menewaskan seorang praja Wahyu Hidayat di STPDN tahun 2003, pemerintah lalu melebur STPDN dan IIP menjadi satu yakni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 2004.

IPDN memiliki 2 fakultas yaitu Fakultas Politik Pemerintahan yang terdiri dari 2 jurusan yaitu jurusan Kebijakan Pemerintahan dan Jurusan Pemberdayaan Masyarakat. Kedua, Fakultas Manajemen Pemerintahan yang terdiri dari 4 jurusan yaitu Jurusan Manajemen Sumber Daya Aparatur, Jurusan Pembangunan Daerah, Jurusan Keuangan Daerah, dan Jurusan Kependudukan dan Catatan Sipil.

Kampus IPDN ada di Manado, Makassar, Pekanbaru, dan Bukittinggi. Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 892.1­829 Tahun 2009 ditetapkan lokasi pembangunan kampus IPDN di daerah yaitu: di Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara, di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau, dan di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat, serta pada saat ini sedang dipersiapkan pengembangan Kampus IPDN di Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat, Kampus IPDN di Mataram diProvinsi Nusa Tenggara Barat dan Kampus IPDN di Jayapura Provinsi Papua.

Lulusan IPDN ini akan bekerja sebagai aparat pemerintahan baik di daerah atau di pusat. Banyak lulusannya yang menjadi lurah, camat hingga bupati. Ada juga yang bekerja di Kementerian dan menjadi ajudan pejabat.

Artikel Terkait