Gaya Hidup

Gergasi Api Merilis Single The Flames That We Shared

Oleh : luska - Minggu, 14/03/2021 11:02 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Kehilangan, kesedihan, dan putus asa tak ada putusnya selama pandemi. Segala rasa baik dan buruk campur aduk, dan menjadi pergulatan bagi siapa pun. Keresahan ini dirasakan oleh dua sahabat lama yang sebenarnya juga berjuang untuk menjaga kewarasan dengan melakukan apa yang mereka berdua sukai sejak lama, yaitu musik.

Kolaborasi berbentuk band pun lahir. Gergasi Api, namanya, didirikan oleh Alexandra J. Wuisan (Sieve) dan Ekyno (Full of Hate, Plum). The Flames That We Shared menjadi single perdana dari Gergasi Api, dirilis secara digital oleh Anoa Records pada 7 Maret 2021. Lagu ini dan Gergasi Api sebagai sebuah band, oleh Anoa Records dianggap sebagai geliat baru yang penting bagi lanskap musik alternatif di skena lokal.

Keduanya adalah nama lama di skena musik Bandung, dan harus disadari jika penjelajahan musik mereka juga berangkat dari band-band sebelumnya. Alexandra J. Wuisan di band goth rock darkwave bernama Sieve, dan sempat berkolaborasi bersama Ajie Gergaji dengan musik yang berbeda, sementara Ekyno pernah di Full of Hate sebuah band Hardcore, dan band Industrial Metal bernama Plum. 

Alhasil The Flames That We Shared seperti mosaik dari palet berbagai warna keduanya. Direkam selama dua bulan lebih, dari rumah mereka masing-masing, saling mengirimkan data rekaman, dan kemudian di mixing mastering oleh basist Sharesprings dan juga sound engineer, Yehezkiel Tambun. 

Ekyno mengungkapkan Gergasi Api terpengaruh dari  berbagai macam musik yang didengar, dari era 1970an sampai sekarang— dari metal, post metal, industrial, electronic, shoegaze, goth, darkwave, rock, dan pop. 

“Ketika kami bikin Gergasi Api, unsur atmosferik yang membungkus lagu sangat diperhatikan. Bisa terdengar raw tapi juga sangat melodius. Bisa juga terdengar elektronik namun juga terasa analog,” kata Ekyno yang juga seorang sutradara film iklan.

Sementara Alexandra menghadirkan eksplorasi tersendiri pada vokal. Pengagum Tori Amos dan Siouxie Sioux ini bermain dengan nada-nada vokal yang lebih ekspresif dan lantang. Lirik ditulisnya dengan konteks yang dirasakan dirinya dan Ekyno di kala pandemi. Kehilangan dan meraih kembali kendali diri dalam menghadapi kesedihan menjadi bait-bait lirik yang dirangkainya. 

The Flames That We Shared sendiri akan menjadi semacam trilogi dari dua lagu Gergasi Api berikutnya yang akan dirilis masing-masing di bulan April dan Mei. 

Bagi Alexandra, selalu ada energi universal dari musik, yang kerap bisa memberikan inspirasi untuk menyalakan kesadaran diri, empati, dan kasih sayang. The Flames We Shared adalah rasa yang ingin dibagikan oleh Gergasi Api. 

“Berharap dengan tulus dari apa yang saya tulis di lirik, dan musik oleh Ekyno, bisa memberikan sepercik api kesadaran diri kepada pendengar. Empati dan perhatian terhadap setiap orang yang kita kasihi. Hanya itu cara yang terbaik untuk kita semua,” kata Alexandra yang menjelaskan arti dari Gergasi Api adalah Raksasa Wanita Api. (Harlan Boer)

Artikel Terkait