Nasional

Peran Serta Alumni dalam Pendidikan di Perguruan Cikini

Oleh : very - Kamis, 18/03/2021 16:56 WIB

Warga SMK 1 Perguruan “Cikini” (Percik) Plumpang bergembira saat dikunjungi Alumni Perguruan “Cikini” (AlPercik). Hadir pula para Pengurus Percik dan Direktur Pendidikan Dasar dan Menengah YPC. Acara itu berlangsung pada Selasa, 16 Maret. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Warga SMK 1 Perguruan “Cikini” (Percik) Plumpang bergembira saat dikunjungi Alumni Perguruan “Cikini” (AlPercik). Hadir pula para Pengurus Percik dan Direktur Pendidikan Dasar dan Menengah YPC. Acara itu berlangsung pada Selasa, 16 Maret bertempat di Kampus seluas 2,5 tersebut.

Acara itu diinisiasi oleh Ketua AlPercik Lilly Wasitova. “Adapun tujuannya adalah untuk menyampaikan maksud para alumni guna dapat memberikan share pemikiran untuk mendukung langkah-langkah menuju kemajuan dan prestasi yang lebih baik lagi dalam waktu ke depan,” ujar Lilly seperti dikutip dari siaran pers di Jakarta, Kamis (18/3).

Dalam kunjungan tersebut, obrolan diawali oleh Kepala SMK 1 Percik, Rifat, M.Pd. Dia menyampaikan berbagai capaian prestasi sekolah tersebut. Satu di antaranya adalah terpilihnya SMK Plumpang sebagai sekolah yang ditunjuk untuk mengikuti Program Revitalisasi SMK yang dicanangkan pemerintah.

“Dari tiga belas ribu delapan ratus SMK di Indonesia, setelah melalui berbagai selesksi, hanya 125 SMK saja yang dipilih untuk mengikuti program ini, itupun sebagian besar sekolah negeri. Sekolah swasta hanya beberapa di antaranya,” ujarnya.

Program revitalisasi itu dilaksanakan untuk menciptakan kedekatan dunia pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri.

“Artinya segala fasilitas pembelajaran dalam sekolah hendaknya sama dengan apa yang ada di dalam dunia industri. Pemenuhan fasilitas pembelajaran merupakan program utama,” ujar Rifat.

Kini selain peralatan bengkel yang memadai dan mengikuti perkembangan teknologi terbaru, SMK Percik juga memiliki Techno Park, juga Laboratorium Fiber Optik. Kesemuanya didukung dengan peralatan yang mengikuti perkembangan zaman.

Bahkan Percik juga mendapatkan bantuan dari Telkom, berupa pengadaan fasilitas berupa laboratorium fiber optik disertai seperangkat Kurikulum Industri Telkom.

Hal ini, katanya, dilakukan agar para lulusan SMK Percik benar-benar siap pakai ketika memasuki dunia industri, karena selama ini, masalah kesenjangan antara kemampuan lulusan dengan kebutuhan dunia industri seringkali menjadi masalah yang serius.

Sementara Direktur Dikdasmen YPC, Drs. Susiyanto menyampaikan pesan khusus. Dia berharap agar Percik senantiasa menanamkan paradigma pemenang serta siap menjadi leader bagi para siswanya.

“Tidak mengherankan setiap tahun SMK Percik mengirimkan para lulusan untuk bekerja di berbagai perusahaan luar negeri atau perusahaan berskala internasional. Ini adalah hal yang penting, bahwa Percik selalu memasang target hasil pendidikan yang jelas,” ujarnya.

 

Tantangan Indonesia Maju

Ketua AlPercik Lilly Wasitova menyampaikan bahwa acara tersebut dimaksudkan agar peran serta para alumni dalam pelaksanaan pendidikan di Percik bisa terus dijaga.

Lilly menyampaikan apresiasi atas berbagai capaian Percik, baik untuk SMK maupun unit lainnya. “Alumni siap berbagi dengan pemikiran guna dapat turut serta memajukan sekolah, terkhusus dalam menghadapi tantangan besar untuk mencapai Indonesia Maju yang ditargetkan pada 2045 yang membutuhkan SDM handal dalam persaingan internasional,” ujarnya.

Bahan diskusi yang cukup menarik juga disampaikan oleh Ketua Pengurus YPC, Budiono Kartohadiprodjo. Dia mengatakan, perubahan kehidupan sudah terjadi dan kita harus sigap menyikapinya.

“Pada era dahulu, fenomena kehidupan tampak sebagai sebuah partikel, yaitu sesuatu yang mudah dilihat dan kasat mata. Berbeda dengan masa kini, banyak unsur kehidupan yang saat ini bersifat sinar/ gelombang yang tidak terlihat pandangan mata. Salah satu perkembangan yang cepat adalah penggunaan internet yang mula diciptakannya untuk kepentingan pertahanan. Sementara kini internet sudah memiliki peran signifikan dalam berbagai bidang kehidupan, tidak terkecuali dunia industri, juga dunia kesehatan,” ujar Budiono.

Perubahan kondisi tentu menciptakan perubahan perilaku masyarakat. Sekolah Teknik harus mengubah pola pikir para siswa untuk menjadi terbiasa dengan sesuatu yang tidak terlihat. Para siswa harus memiliki jiwa petarung yang memadai. Petarung yang mampu mengkombinasikan 3 (tiga) unsur yaitu otak – otot dan watak.

Lain dari masalah skill dan akademik, Percik juga memiliki “brand” sebagai sekolah berwawasan kebangsaan, brand yang mengarahkan seluruh warga untuk mencintai bangsa dan tanah air.

Hal ini, katanya, dilatarbelakangi oleh pemahaman bahwa kita bisa hidup seperti sekarang ini. “Itu tidak lepas dari peran rakyat yang membantu tentara dan para pejuang pada saat perang kemerdekaan. Karenanya kita ini sebenarnya berhutang kepada rakyat, jadi harus berpikir bagaimana cara membayar hutang tersebut,” ujar Budiono.

Sesi terakhir menampilkan Soebronto Laras, alumni yang juga dikenal sebagai tokoh otomotif. Soebronto menyampaikan perihal perjuangan Yayasan Perguruan “Cikini” dalam mengembangkan institusi yang semula hanya berada di kawasan Cikini. Kemudian berkembang ke Plumpang, Srengseng Sawah dan Durentiga. “Kesemuanya menempati area yang luas dan sangat kondusif sebagai sarana pendidikan,” katanya.

Soebronto menitipkan pesan khusus untuk para siswa yaitu agar mereka diberi 4 (empat) jenis olah yaitu olah qalbu, olah pikir, oleh pekerti dan olah raga. (Very)

Artikel Terkait