Nasional

BNPB Sebut 48 Korban Bencana Siklon Tropis Seroja NTT dalam Upaya Pencarian

Oleh : Mancik - Minggu, 11/04/2021 14:30 WIB

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo (Baju Oranye) saat melakukan peninjauan dapur umum di Lewoleba, NTT, Selasa (6/04/2021).(Foto:BNPB)

Jakarta, INDONEWS.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terus memperbahrui data korban meninggal dunia dan warga yang masih dinyatakan hilang akibat bencana siklon tropis Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala BNPB Doni Monardo menerangkan, data terbaru jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tersebut sebanyak 174 orang dan korban yang masih upaya pencarian sebanyak 48 orang.

"Data terbaru, sebanyak 174 orang meninggal dunia di NTT dan 48 orang masih hilang. Di Nusa Tenggara Barat (NTB) jumlah korban jiwa masih tetap sebanyak 2 orang,” jelas Doni dalam konferensi pers secara virtual dari Posko Kantor Gubernur, Kupang, NTT, Sabtu (10/4/2021) kemarin.

Rincian jumlah korban di NTT sebanyak 6 orang meninggal dunia di Kota Kupang, hilang nihil. Di Kabupaten Flores Timur 71 orang meninggal dunia dan 5 hilang, di Kabupaten Malaka tercatat 6 orang meninggal dunia.

Kabupaten Lembata 46 orang meninggal dan 22 hilang, di Kabupaten Alor 28 orang meninggal dunia dan 13 hilang. Di Kabupaten Sabu Rajua tercatat 3 orang meninggal dunia dan 5 orang hilang.Kabupaten Kupang 12 orang meninggal dunia dan 3 masih hilang. Sementara Kabupaten Ende dan Sikka masing-masing 1 meninggal dunia.

Terkait masih banyaknya korban hilang yang tersebar di berbagai lokasi, BNPB bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Mabes Polri dan SAR dog dari beberapa provinsi akan terus melakukan pencarian untuk mengevakuasi korban bencana NTT secara optimal hingga adanya kesepakatan dengan keluarga korban.

"Kita tetap akan berupaya optimal dalam pencarian korban sampai nanti ada kesepakatan dengan pihak keluarga korban yang belum ditemukan," kata Doni.

Seperti diketahui BNPB mendapatkan dukungan Polri dan Jakarta Rescue untuk membantu operasi pencarian dan evakuasi dengan SAR dog di lokasi bencana.

Jakarta Rescue mengirimkan tujuh ekor anjing dengan kualifikasi SAR dog. Ketujuh SAR dog Jakarta Rescue yang dikerahkan oleh BNPB ini berasal dari beberapa unit Jakarata Rescue, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jakarta Timur dan Jawa Tengah.

BNPB berkoordinasi dengan SAR dog untuk melakukan identifikasi titik-titik yang diperkirakan terdapat jenazah warga, yaitu di wilayah Adonara, Alor dan Lembata.*

 

Artikel Terkait