Nasional

Polemik Bipang Ambawang, Forum Santri: Masyarakat Jangan Terprovokasi

Oleh : Mancik - Kamis, 13/05/2021 17:24 WIB

Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Santri Indonesia (DPP FOKSI).(Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Santri Indonesia (DPP FOKSI) menutup puasa Ramadhan tahun 2021 dengan melaksanakan kegiatan berbuka puasa dengan para Santri Rumah Tahfidz pada hari Selasa, (11/5/2021).

Ketua Umum DPP FOKSI Muhammad Natsir Sahib menyampaikan, kegiatan buka puasa diselenggarakan dengan mematuhi protokol kesehatan dimana sebanyak 15 santri Rumah Tahfidz hadir beserta para undangan.

"DPP FOKSI dengan penuh kebahagiaan menggelar buka puasa dan berbagi santunan ini guna menutup Ramadhan dengan khidmat, walaupun diadakan di tengah Pandemi Covid-19,” jelasnya dalam Pembukaan Acara Santunan dan Buka Puasa Bersama.

Dalam sambutannya, Natsir menyampaikan dukungan kepada Menteri Agama Republik Indonesia yang melarang santri melakukan mudik pada Idul Fitri tahun ini sebagai upaya mencegah klaster baru penularan Covid-19.

"Mewakili para santri, FOKSI menyampaikan komitmennya untuk melawan Pandemi Covid-19 dan mencegah penyebaran virus ini kepada keluarga para santri yang berada di daerah. Pemulihan kesehatan dan ekonomi bangsa Indonesia hanya dapat dilakukan jika masyarakat Indonesia bersatu dan mengikuti anjuran dan kebijakan pemerintah. Para santri dengan senang hati ikut berjuang mewujudkan Indonesia terbebas dari Covid-19," tegasnya.

Ketua Umum FOKSI juga meminta Satgas Covid-19, Polri dan TNI, serta berbagai elemen pemerintahan yang mengemban tugas sebagai garda terdepan dalam melawan Covid-19 untuk dengan tegas mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan di tengah masyarakat.

"Kami meminta Satgas Covid-19 terkhusus Polri, TNI, dan institusi terkait untuk tegas mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan, namun di sisi lain, tetap mengutamakan pendekatan persuasif, sehingga momen Idul Fitri dapat berjalan dengan lancar," ujar Natsir.

Dalam kesempatan ini, FOKSI menghimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan propaganda dan isu yang sengaja diciptakan oleh kelompok tertentu untuk mengganggu stabilitas nasional yang saat ini sedang fokus melakukan pemulihan kesehatan dan ekonomi dari dampak Pandemi Covid-19. 

Sebagai contoh, lanjut Natsir, adalah pernyataan Presiden Joko Widodo yang baru-baru ini viral terkait mempromosikan keberagaman kuliner Nusantara dan produk UMKM dalam rangka Hari Bangga Buatan Indonesia yang diperingati pada tanggal 5 Mei 2021 lalu.

Natsir mengingatkan, ada kelompok tertentu yang dengan sengaja memelintir dan mendiskreditkan pernyataan Presiden Jokowi tersebut.

Di sisi lain, Natsir mengingatkan jajaran kementerian dan pembantu Presiden untuk selalu berhati-hati dalam menyusun pernyataan ataupun pidato Presiden. Menurut Natsir, niat yang sangat baik, jika dilakukan tidak pada momen dan waktu yang tepat, bisa saja disalahpahami dan dipelintir oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

"Kami mengapresiasi pernyataan Presiden Jokowi yang dengan tulus mempromosikan kekayaan kuliner Nusantara yang terdiri dari beragam etnis, suku, agama, dan golongan. Sebagai bangsa yang majemuk, Presiden Jokowi adalah Presiden untuk seluruh rakyat Indonesia, dan berdiri di atas semua golongan," tegas Natsir.

Menutup sambutannya, Natsir menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri kepada seluruh umat Muslim dan selamat Hari Raya Kenaikan Isa Almasih kepada umat Kristiani yang merayakan.

"Hari Raya Idul Fitri tahun ini dirayakan umat Muslim bersamaan dengan hari dimana umat Kristiani merayakan Hari Kenaikan Isa Almasih. Ini adalah wujud toleransi dan kemajemukan Indonesia yang harus selalu kita rawat dan lestarikan. Selamat Hari Raya Idul Fitri dan selamat Hari Kenaikan Isa Almasih. Damai selalu Indonesia," pungkasnya.*

 

Artikel Terkait