Sosok

Cerita Sukses Alumni IPDN Dapat Beasiswa S2 di Tsinghua University, Kampus ke-15 Terbaik Dunia

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 24/07/2021 19:16 WIB

Alumni IPDN, Ade (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Setelah lulus SMA pada tahun 2013 silam, teman sekelas Ade banyak yang melanjutkan pendidikan ke berbagai universitas negeri dan swasta. Namun, karena beberapa pertimbangan, Ade belum bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.

Sebagai anak pertama dari keluarga yang tidak pernah melanjutkan pendidikan ke universitas, Ade memiliki banyak amanah untuk ditunaikan. Meskipun Ibu tidak lulus SD dan ayah lulus SMA, namun keduanya menanamkan nilai yang kuat untuk Ade melanjutkan pendidikan di IPDN.

Segala puji hanya bagi Allah, Allah merestui usaha Ade yang berlatih fisik secara intensif di siang hari dan belajar larut untuk tes psikologi dan wawasan kebangsaan.

Dalam proses pendaftaran ini, ayah yang senantiasa menemani Ade belajar dan mempersiapkan tes di IPDN yang mendapat berbagai cibiran dari pelanggannya, bahwa anak seorang perantau yang hanya berjualan rujak tidak akan bisa masuk ke sekolah kedinasan IPDN.

November 2013, Allah memberi berita baik dengan kelulusan Ade di IPDN yang sekaligus memberi harapan bagi para perantau dari desa Sidodadi dan Gandasari bahwa anak-anaknya bisa melanjutkan pendidikan di sekolah kedinasan.

IPDN memberikan Ade sebuah kesempatan emas bertemu dengan para dosen yang membuka wawasan tentang pemerintahan dari berbagai sisi. Masa pendidikan ini juga memberinya kesempatan bersahabat dengan rekan-rekan dari berbagai suku, menulis jurnal dan buku, serta melakukan berbagai kegiatan social.

Pada awal pendidikan, Ade sudah menargetkan bahwa dirinya harus masuk program Strata-1. Melalui restu Allah, Ia pun mendapat kesempatan menjadi satu dari 6 orang yang berasal dari Sulawesi Utara untuk berada di program S-1 kebijakan pemerintahan.

Karena Allah telah memberikan kesempatan berharga ini, Ade memiliki beberapa target lain untuk menulis jurnal, buku, dan melalukan lebih banyak kegiatan social.

Pendidikan di kampus IPDN Cilandak memberikan kesempatan ini sehingga Ade bisa bertemu dengan teman-teman Rohis. Allah juga memberi kesempatan kepadanya untuk bertemu dengan Ibu Nurliah yang menjadi keluarga dan inspirator yang selalu membantu dan memberi dukungan untuk Ade.

Tahun 2015 silam, Allah mempertemukan Ade dengan 2 sahabat [Mari dan Eci] yang senang menulis dan Alhamdulillah di sela kegiatan kampus mereka berkesempatan menjadi kontribur di Jurnal Keuangan IPDN.

Pada tahun selanjutnya, Allah membantu tim Ade [mari dan iswahyudi] untuk memenangkan kompetisi essay POLGOV IPDN 1.

Pada akhir pekan ketika, Alhamdulillah karena waktu luang yang diberikan Allah, Ade dan beberapa teman mengumpulkan snack dari rekan-rekan wisma yang ingin berkontribusi terhadap masyarakat namun belum berkesempatan pergi langsung.

Ade dan teman-teman juga membungkus makanan di menza untuk dibagikan di panti asuhan, pusat pembuangan sampah Bantar Gebang Bekasi, Pasar Minggu, dan beberapa lokasi lainnya.

Berdasarkan Permendagri 78 tahun 2017, Ade mulai menunaikan tugas di Kab. Mimika Provinsi Papua tahun 2018. Mimpi melanjutkan pendidikan ke luar negeri membuat Ade setelah kegiatan kantor, rela belajar hingga larut malam dan mempersiapkan seluruh dokumen pendukunganya.

Segala puji bagi Allah di tahun ini, di sela kesibukan kantor, Ade berkesempatan menjadi salah satu penulis di jurnal pembangunan IPDN. Selama tugas di Timika, Ade bertemu dengan teman-teman yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan anak asli papua dan wanita.

Oleh karena itu, Ade mulai mengimplementasikan ilmu dengan mengajar orang-orang Papua melalui komunitas English an Hour dan mendirikan komunitas Garasi Buku Papua.

Pada tahun 2019, Allah membantu Ade kembali untuk menjadi salah seorang penulis di Jurnal Pembangunan IPDN. Allah juga memberi Ade kesempatan menjadi 1 dari 28 orang yang lolos dari 650 pendaftar program pelatihan English Language Training Assistance dari Pemerintah Australia.

Ketika awal program, mereka berlatih target skor IELTS. Mayoritas teman Ade bilang mereka hanya ingin nilai standar untuk mendaftar AAS. Namun, Ade punya target yang tinggi terhadap diri Ade untuk bisa bermanfaat setelah program, sehingga Ade bilang "saya ingin mendapat nilai IELTS 7.0".

Semua orang tertawa dan meminta Ade untuk menjadi orang yang realistis. Ucapan baik adalah sebuah doa. Ade belajar lebih keras hingga perpustakaan IALF tutup dan hingga larut malam.

Pukul 04.00, Ade juga sudah bangun untuk berlatih dan membaca bahan bacaan bahasa Inggris. Pada real tes Desember 2019, Allah Yang Maha Kuasa membantu Ade mendapatkan nilai yang sudah ditargetkan.

Setelah program pelatihan, Ade mendapatkan amanah dari kepala BAPENDA untuk menjadi coordinator kelas bahasa Inggris untuk ASN dan non-ASN di kantor ini dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.

Bulan Juli 2020, Ade mendapatkan 2 pilihan amanah sebagai sekretaris lurah dan kepala sub bagian program. Ade memilih menunaikan amanah sebagai Kasubag Program di Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga.

Di sela kesibukan kantor, relawan, dan menulis Ade mendaftar di berbagai kampus dunia dan Alhamdulillah Allah membantu ade dengan bimbingan Prof. Muchlis dan Ibu Nurliah untuk diterima di kampus-kampus terbaik dunia di berbagai jurusan yaitu: Tsinghua University, The Australian National University, KU Leuven, University of Leeds, Cardiff University, University of Birmingham, University of Sheffied, University of Auckland, University of Queensland, Central European University, Umea University, Asian Institute of Technology, Zhejiang Normal University, Hohai University, University of Glasgow [LOA dari 3 program].

Pada tahun ini juga, Ade menerima 2 tawaran beasiswa parsial kampus dari Zhejiang Normal University dan Hohai University. Allah memberi karunianya kembali dengan kelulusan Ade di 2 beasiswa penuh dari Pemerintah Indonesia yaitu BAPPENAS di Universitas Sriwijaya dan Kementerian Komunikasi dan Informatika di Tsinghua University.

Setelah perjalanan ini, Ade meyakini bahwa bimbingan Allah diiringi usaha yang keras dan restu orang tua akan membantu kita merealisasikan semua mimpi.

Penempatan yang kurang memiliki akses pendidikan dan latar belakang keluarga bukanlah alasan untuk tidak memasang target yang tinggi terhadap diri untuk berkontribusi terhadap bangsa dan Negara.

Alhamdulillah Allah membantu ade membuktikan hal ini sebagai satu-satunya pegawai Pemda Mimika dan termuda dari 5 orang yang akan melanjutkan pendidikan Master of Public Administration in International Development di Tsinghua University kampus yang berada di peringkat 15 dunia.*

Artikel Terkait