Pojok Istana

Tak Segera Pergi, Jokowi Ingatkan Masyarakat Harus Siap Berdampingan dengan Covid-19

Oleh : Rikard Djegadut - Senin, 13/09/2021 12:30 WIB

Presiden Joko Widodo (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Indonesia, dan seluruh negara di dunia masih bergelut dengan pandemi COVID-19. Kapan pastinya pandemi ini berakhir? Tak ada jawaban pasti.

Kepala Negara, Presiden Joko Widodo atau Jokowi secara tegas mengatakan bahwa virus corona tidak akan hilang dalam waktu dekat. Maka dari itu, ia meminta masyarakat agar bersiap untuk hidup berdampingan dengan virus mematikan ini.

"COVID-19 ini tidak akan hilang dalam waktu dekat. Masyarakat pun harus siap hidup berdampingan dengan virus tersebut," kata Jokowi dalam postingan Instagram @jokowi, dikutip Sabtu (11/9/2021).

Jokowi mengatakan dalam melindungi dan menekan penyebaran kasus COVID-19, penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat dan vaksinasi masih menjadi cara terbaik.

Dia mengingatkan, agar masyarakat tidak euforia berlebihan karena COVID-19 masih ada dan bisa saja menyerang saat semuanya lengah. Untuk itu diharapkan perlindungan diri dengan menggunakan masker diimbau terus dilakukan.

"Ini perlu saya ingatkan karena kita harus mulai menyiapkan proses transisi dari pandemi ke endemi. Protokol kesehatan harus terus dilakukan terutama memakai masker," lanjutnya.

Saat ini, kasus COVID-19 di Indonesia cenderung mengalami penurunan. Juru bicara program vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan situasi pandemi nasional saat ini ada di level dua. Hanya ada dua provinsi yang kondisinya masih di level empat.

"Secara nasional saat ini kita berada di tingkat asesmen situasi level dua. Di mana pada bulan Juli lalu kita berada di level empat," kata Nadia dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Forum Merdeka Barat 9, Rabu (8/9/2021).

"Saat ini hanya tersisa dua provinsi yang masih berada di level empat, yaitu Provinsi Bali dan Provinsi Kalimantan Utara. Lainnya sudah berada pada level tiga dan dua," lanjutnya.

Terbaru, Menlu Retno Marsudi mengungkap berdasarkan WHO kasus Indonesia mengalami tren penurunan. Dia menjelaskan positivity rate nasional berhasil turun di bawah angka 5%, yang merupakan ambang batas WHO. Turun dari puncak kasus Juli lalu positivity rate nasional mencapai 31%.

"Alhamdulillah, Indonesia merupakan salah satu negara yang terus mengalami tren penurunan. Di dalam beberapa hari terakhir, positivity rate nasional berhasil turun di bawah angka 5 persen, yang merupakan ambang batas WHO, di mana pada saat Juli lalu, saat kita mengalami kasus yang sangat banyak sekali, positivity rate nasional kita melampaui 31 persen," ucap Retno dalam YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (11/9/2021).*

Artikel Terkait