Nasional

Presiden Jokowi Tak Disambut Pejabat AS Munculkan Spekulasi

Oleh : very - Jum'at, 13/05/2022 13:48 WIB

Momen Jokowi dan Rombongan Tiba di Washington, DC, AS (Foto: Dok. Setpres/Muchlis Jr)

Jakarta, INDONEWS.ID – Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat menjadi sorotan di media sosial di dalam negeri. Pasalnya kedatangan Presiden Jokowi tidak disambut pejabat tinggi AS.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi yang didampingi sang istri, Iriana Jokowi, serta rombongan tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington, DC, Amerika Serikat (AS), Selasa (10/5/2022) sekitar pukul 21.40 waktu setempat (WS) atau Rabu, 11 Mei 2022 pukul 08.40 WIB.

Kedatangan Jokowi itu hanya disambut oleh Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Rosan Roeslani. Tidak ada pejabat AS yang menyambut Jokowi dan rombongan.

Hal ini memunculkan berbagai macam spekulasi. Apalagi, ternyata ada perbedaan sikap Presiden AS, Joe Biden terhadap petinggi-petinggi negara ASEAN saat tiba di negaranya.

Seorang pengamat yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan ada perlakuan yang kontras antara PM Singapura Lee Hsien Loong dan Presiden Joko Widodo. Presiden AS Joe Biden menyambut PM Singapura di bandara AS. Sementara  rombongan  Presiden Jokowi dan sejumlah Menteri hanya dijemput Duta Besar RI Di Washington DC.

“Kemungkinan Presiden AS Joe Biden tak mau sambut kedatangan Presiden Jokowi  karena Presiden RI lebih cenderung condong ke Peking dan mengundang Presiden Rusia Vlad Putin untuk hadir di Forum G-20 Di Bali, November mendatang,” ujarnya di Jakarta, Jumat (13/5).

Aktivis Forum Tanah Air (FTA), Chris Komari, seperti dikutip RMOL mengatakan, tak adanya sambutan yang diterima Jokowi setibanya di Pangkalan Militer Andrews, Washington DC, baik oleh Joe Biden maupun pejabat negara lain di sana, memperjelas posisi Indonesia di mata Negeri Paman Sam.

"Kedatangan Presiden Jokowi di Washington DC terkesan dicuekin dan tidak disambut langsung oleh Presiden Biden. Sementara itu Presiden Joe Biden menyambut langsung kedatangan Prime Minister of Singapore, Lee Hsien Loong, di Airport," kata Chris dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat (13/5).

Chris mengatakan, tak ada penyambutan terhadap Jokowi karena Joe Biden memiliki pertimbangan dan alasan yang sesuai dengan situasi dan kondisi global saat ini, dan kaitannya dengan sikap negara-negara di dunia terhadap perang Rusia dan Ukraina.

Chris menilai fenomena Jokowi tak disambut oleh Joe Biden atapun pejabat tinggi di sana merupakan bentuk penegasan sikap Amerika Serikat terhadap Indonesia yang tak bertaji dalam dunia diplomasi.

"Dalam dunia diplomasi international, Indonesia terkesan hanya sebagai follower, participant, wait and see kind of leadership, or at best, hanya sebagai event organizer (EO) dan tuan rumah yang baik. Istilahnya `diplomasi lontong sayur`," pungkas Chris.

Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah sebelumnya mengatakan bahwa kunjungan Jokowi bukan kunjungan bilateral. Jokowi tiba di AS dalam rangka menghadiri ASEAN-US Summit.

"Kunjungan Presiden RI ke Washington, DC, bukan kunjungan bilateral, namun dalam rangka hadiri ASEAN-US Special Summit," kata Faizasyah seperti dikutip detikcom, Kamis (12/5).

Faizasyah mengatakan, di hari yang sama, ada juga pemimpin negara yang tiba dan disambut pejabat negara masing-masing. Dia menyayangkan jika ada kesimpulan negatif atas kedatangan Jokowi di AS tersebut.

"Di hari ketibaan 10 Mei, terdapat pula PM Kamboja, PM Malaysia, dan PM Vietnam dan masing-masing dijemput oleh pejabat yang sama," ujarnya.

"Sangat disayangkan mengambil kesimpulan tanpa paham situasi sebenarnya," ujarnya. ***


Artikel Terkait