Nasional

Selamat! Anggota Satupena, Prof Azyumardi Arza Jadi Ketua Dewan Pers 2022-2025

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 19/05/2022 10:26 WIB

Anggota Satupena, Prof Asyimardi Arza Jadi Ketua Dewan Pers 2022-2025

Jakarta, INDONEWS.ID - Anggota Organisasi Persatuan Penulis Indonesia atau Satupena, Prof Azyumardi Azra terpilih menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022-2025. Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menggantikan Mohammad Nuh.

Acara serah-terima jabatan anggota Dewan Pers digelar Rabu (18/5/22) di Hotel Aryaduta, Jl Prajurit KKO Usman dan Harun, Gambir, Jakarta Pusat. Keputusan pemberhentian dan pengangkatan Anggota Dewan Pers tercantum dalam Keputusan Presiden RI Nomor 14/M Tahun 2022.

"Masa jabatan keanggotaan Dewan Pers sebagaimana dimaksud dalam Diktim kedua adalah 3 tahun terhitung mulai tanggal 13 Mei 2022," demikian bunyi diktum ketiga Keppres yang dibacakan, Rabu (18/5/2022).

Sementara ada 8 anggota Dewan Pers yang akan dipimpin Azyumardi Azra. Mereka adalah Arif Zulkifli, Paulus Tri Agung Kristanto, Yadi Heriyadi Hendriana, Muhammad Agung Dharmajaya, Asmono Wikan, Totok Suryanto, Ninik Rahayu dan Atmaji Sapto Anggoro.

Dikonformasi terpisah, Pemimpin Redaksi Indonews.id, Drs. Asri Hadi menyampaikan selamat atas amanah yang baru diterima rekan sesama organisasinya ini.

"Selamat kepada Prof Azyumardi Azra atas jabatan barunya sebagai ketua dewan pers. Semoga selalu amanah," kata Asri Hadi di Jakarta, Kamis (19/5/22).

Sosok Prof Azyumardi Azra

Prof. Dr. H. Azyumardi Azra, M.Phil., M.A., CBE merupakan cendikiawan muslim. Azyumardi Azra pernah menjadi rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1998 sampai tahun 2006.

Yang menarik dari sosok Azyumardi Azra, dia memperoleh titel Commander of the Order of British Empire, sebuah gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dan menjadi `Sir` pertama dari Indonesia.

Azyumardi memulai karier pendidikan tinggginya sebagai mahasiswa sarjana di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada tahun 1982, kemudian atas bantuan beasiswa Fullbright, ia mendapakan gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University tahun 1988.

Ia memenangkan beasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama, tetapi kali ini Azyumardi pindah ke Departemen Sejarah, dan memperoleh gelar MA pada 1989

Pada 1992, ia memperoleh gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Columbia University tahun 1990, dan Doctor of Philosophy Degree dengan disertasi berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama ini the Seventeenth and Eighteenth Centuries.

Tahun 2004 disertasi yang sudah direvisi diterbitkan secara simultan di Canberra (Allen Unwin dan AAAS), Honolulu (Hawaii University Press), dan Leiden, Negeri Belanda (KITLV Press).

Kembali ke Jakarta, pada tahun 1993 Azyumardi mendirikan sekaligus menjadi pemimpin redaksi Studia Islamika, sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam.

Pada tahun 1994-1995 dia mengunjungi Southeast Asian Studies pada Oxford Centre for Islamic Studies, Oxford University, Inggris, sambil mengajar sebagai dosen pada St. Anthony College.

Penghargaan

Penulis Paling Produktif, dari Penerbit Mizan, Bandung, tahun 2002
Commander of the Most Excellent Order of the British Empire(CBE), dari Kerajaan Britania Raya, tahun 2010.
Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture (SML) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), tahun 2017.
Order of Rising Sun: Gold and Silver Star, dari Kaisar Jepang, tahun 2017.

Artikel Terkait