Nasional

Gus Mus Sebut Buya Syafii Maarif Seorang Waliyullah

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 28/05/2022 14:38 WIB

Ulama kharismatik Nahdlaltul Ulama (NU) KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus

Jakarta, INDONEWS.ID - Ulama kharismatik Nahdlaltul Ulama (NU) KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus mengungkapkan kesedihan atas wafatnya mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif , Jumat (27/5/22).

Ketika didapuk untuk berbicara tentang sahabatnya itu dalam Takziyah Virtual PP Muhammadiyah untuk Buya Syafii Maarif dikutip dari tvMUchannel, Sabtu (28/5/2022), Gus Mus tampak terbata-bata berbicara.

“Saya sangat sulit berbicara karena beberapa waktu yang lalu kami masih kontak dengan beliau, saya secara pribaditerus memupuk persaudaraan yang kita mulai sejak lama,” ujar Gus Mus.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Tholibin, Rembang, Jawa Timur itu menuturkan pernah satu kemah ketika menunaikan ibadah haji bersama Buya Syafii Maarif. Dia mengaku mengagumi kesederhanaan Buya Syafii Maarif yang terus dipelihara sampai akhir hayatnya.

“Orang mau sikap sederhana mudah, bersikap jujur juga mudah, mempunyai tekad perjuangan untuk agama dan bangsa itu mudah. Yang sulit adalah terus bersikap seperti itu, dalam bahasa kia disebut istikamah,” kenangya.

Gus Mus melanjutkan Buya Syafii Maarif istikamah menjadi guru bangsa, istikamah menjadi teladan umat, dan istikamah dalam akhlakul karimah. Dia menyamakan almarhum Buya Syafii sebagai seorang waliyullah.

"Istikamah inilah yang menyebabkan saya yakin, saudara saya Syafii Maarif milik bangsa Indonesia yang terindah ini adalah waliyyun min auliyaillah," kenangnya.

Mustasyar PBNU menceritakan soal ciri-ciri wali yang termaktub dalam kitab suci umat Islam, salah satuya adalah soal tidak adanya rasa takut dan kesedihan.

"Buya Syafii Marrif adalah wali Allah terkasih. Beliau tidak takut melarat, tidak takut dihinakan orang, beliau tidak takut dinilai orang," tuturnya.

Gus Mus lantas mengisahkan ada banyak orang-orang hebat yang hidup dalam ketakutan, takut melarat lalu korupsi, takut dianggap bodoh lalu sombong, takut dianggap tidak mampu lalu keminter.

"Kita bisa melihat Buya Syafii Maarif itu tidak punya ketakutan apa pun. Kalau kita cari dalilnya, tanda-tanda wali ada pada Buya Syafii Maarif. Beliau dicintai orang banyak, bukan karena pribadi beliau yang memang hebat, tapi karena Allah SWT mencintainya,” paparnya.

Dia pun mendoakan seluruh masyarakat mudah-mudahan mendapatkan keberkahan dari pribadi Buya Syafii Maarif.

"Saya tidak mendoakan beliau, tapi mendoakan kita semua. Mudah-mudahan kita mendapatkan berkah dari beliau, pribadi indah Buya Syafii Maarif."

“Tentu saja Indonesia menangis, pada hari Jumat mulia ini beliau dipanggil Allah SWT. Kita menangis, sementara saya bayangkan beliau tersenyum di sana diterima di haribaan Allah dengan segala rahmat-Nya," tutupnya.*

Artikel Terkait