Nasional

KBRI Tokyo & Tokyo University of Agriculture and Technology Gelar Indonesia - Japan Forest Talks

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 04/08/2022 22:24 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo bekerja sama dengan Tokyo University of Agriculture and Technology (TUAT) menyelenggarakan diskusi ilmiah bidang kehutanan bertajuk Indonesia – Japan Forest Talks di kampus Koganei TUAT pada Selasa, 2 Agustus 2022.

Dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi, diskusi ilmiah ini dihadiri Rektor TUAT Kazuhiro Chiba, delegasi Kementerian Lingkungan Hidup RI yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Agus Justinto dan akademisi dari Institut Pertanian Bogor, Universitas Mulawarman serta kalangan swasta Asosiasi Panel Kayu Indonesia (APKINDO) dan Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas.

Dubes Heri Akhmadi dalam sambutannya menekankan pentingnya kerja sama triple helix (pemerintah, swasta dan akademisi) antara Indonesia – Jepang dalam bidang ketahanan pangan dan energi.

“Langkah awal konkret kerja sama bidang kehutanan ini dapat dilakukan dengan membentuk tim kecil atau working group yang beranggotakan peneliti dari TUAT, KLHK, IPB dan Universitas Mulawarman serta pihak swasta yang hari ini hadir. Tim kecil inilah yang akan memformulasikan bentuk dan format kerja samanya. Dari KBRI Tokyo tentunya Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) serta Atase Kehutanan (Athut) akan berperan sebagai penjuru,” demikian dituturkan Dubes Heri yang didampingi oleh Athut Zahrul Muttaqin dan Atdikbud Yusli Wardiatno.

Rektor TUAT Kazuhiro Chiba menyampaikan tiga hal strategis yang akan dilakukan TUAT dalam pengembangan kerja sama risetnya yakni; riset yang mendorong terciptanya inovasi baru, riset yang melibatkan industri dan riset yang melahirkan perubahan dramatis yang berdampak positif bagi masyarakat.

“Kita harus mencari mekanisme baru yang dapat memformulasikan format kerja sama antar profesor perguruan tinggi Indonesia - Jepang sehingga mampu menumbuhkan konsep masyarakat cerdas dalam harmoni (smart society in harmony) yang mampu menjadi solusi dalam penanganan masalah penyediaan pangan dan isu-isu sosial masa depan,” papar Rektor Chiba.

Dubes Heri Akhmadi dalam kesempatan sama mengusulkan pengembangan ibu kota baru di Kalimantan Timur dengan konsep Smart Forest City dan fungsi hutan Indonesia dalam menurunkan emisi karbon sebagai salah satu tema yang menjadi prioritas kerja sama.*

Artikel Terkait