Jakarta, INDONEWS.ID - Nasdem Tower di Gondangdia langsung bergemuruh ketika Surya Paloh mengumumkan Anies kandidat terkuatnya. Tidak berhenti di situ, bos Nasdem pun mempersilahkan Anies mencari Wapresnya sendiri yang paling cocok.
Sedemikian dimanjakannya Anies di keluarga Nasdem, sampai-sampai Niluh Jelantik, kader Nasdem langsung mengundurkan diri. Tidak kuat menahan pilu.
Baca juga : Indikator: Elektabilitas Ganjar 43,9 Persen, Prabowo 33,8 Persen dan Anies 14,4 Persen di Jawa Timur
Enam jam kemudian, Grace Natalie dari PSI langsung mengumumkan Ganjar sebagai presiden dari partai PSI didamping Yeni Wahid sebagai wakilnya.
Kenapa bukan Cak Imin? PSI gak beranilah bercanda dengan PKB yang sudah terkenal ketuanya secerdik sang kancil.
Baca juga : SMRC: Pendukung Gerakan 212 Pilih Anies 42 Persen, Prabowo 35 Persen, dan Ganjar 18 Persen
Belum berhenti di sana, tidak berapa lama muncul berita, Airlangga bertemu Mega di Teuku Umar, Airlangga minta Ganjar jadi jodohnya di 2024 bukan Puan.
Kebenaran berita itu langsung dibantah Nurul Arifin dan Zulkifli Hasan. Hoax itu. Pak Airlangga hari minggu tidak kemana-mana ada dirumahnya.
Baca juga : Makin Kuat! Anies-Cak Imin Didukung PKS
Apa untungnya pagi-pagi memproklamirkan para calon? Banyak sekali rakyat dan pemujanya akan terus menerus meneriakan namanya, dan algoritma di medsos akan terus mencatat.
Di algoritma tidak butuh berita baik apa buruk, yang penting nama yang disebut masuk radar dan terus bertengger di posisi atas. Kalo ruginya apa?
Paling KPU dan Bawaslu kampanye masih satu setengah tahun lagi, si calon sudah start duluan. Bu Mega masih betulkan kebaya. Om brewok sudah ambil steak di meja prasmanan.*