Nasional

Gelar Kuliah Kenangan STA Sejak 2009, Akademi Jakarta Hadirkan Puluhan Pembicara Ulung, Berikut Daftarnya

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 06/12/2022 07:48 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Terjebak dalam persoalan sehari-hari yang melilit kesenjangan sosial yang terus menganga, rasa keadilan yang tidak terpenuhi, komunikasi politik yang tidak menentu, belum lagi pergeseran nilai-nilai masyarakat yang terus belangsung akibat pekerjaan pembangunan di segala bidang, bangsa Indonesia seolah-olah tidak lagi mempunyai waktu untuk merenungkan tujuan hidupnya sebagai manusia maupun sebagai sesuatu bangsa yang diikat oleh cita-cita bersama.

Akademi Jakarta, selaku dewan kehormatan seniman/budayawan yang didirikan oleh Gubernur selaku Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta pada tahun 1970, mula-mula beranggotakan sepuluh orang yang prestasinya sudah meyakinkan, seperti: pelukis Affandi, budayawan Soedjatmoko, sasterawan Sutan Takdir Alisjahbana, yang kemudian ini terus menjadi ketuanya hingga tahun 1994, dan 17 anggota yang dikukuhkan oleh Gubernur pada tanggal 8 April 2021, sangat prihatin mendapati keadaan bangsa Indonesia yang seolah-olah sudah kehilangan pegangan hidup tersebut.

Apakah bangsa kita sudah terlampau jauh melompati kehidupan tradisi yang agraris sederhana, masuk ke dalam kehidupan moderen yang serba industri bukan saja di bidang perekonomian dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga, tetapi juga di bidang pendidikan dan informasi, pelayanan kesehatan, seni dan demikian pula pengajaran agama. Hidup memang menjadi serba cepat, tetapi kehilangan makna dan dangkal.

Tidak adakah jalan keluar dari kemelut kehidupan kebangsaan yang terbenam dalam kekalutan, tidak mengangkat pekerti, malahan merendahkan martabat ini?

Apakah sebenarnya tujuan hidup kita sebagai bangsa, supaya tiap individu di antara kita dapat berjuang untuk mewujudkannya, membelanya apabila terusik dan meneruskannya bagi kehidupan generasi yang akan datang?

Sutan Takdir Alisjahbana Memorial Lecture adalah sebuah forum refleksi tentang soal-soal kemanusiaan dan kebangsaan yang diselenggarakan oleh Akademi Jakarta, dengan maksud untuk membangunkan dan membangunkan kembali kesadaran bangsa Indonesia sebagai bangsa yang bermartabat, dari keterlenaan oleh persoalan-persoalan kekinian, kepada cita-cita kemerdekaan yang didapatkannya sekarang.-

Adapun peringatan ini diadakan setiap tahun, untuk selalu menghidupkan semangat dan cita-cita Sutan Takdir Alisjahbana, ketua pertama Akademi Jakarta, bahwa keterbukaan Indonesia sebagai bangsa adalah mutlak demi kemajuan, seperti tercermin dengan sikapnya dalam Polemik Kebudayaan 1935.---

Berikut daftar para pembicara yang hadir pada kuliah kenangan Sutan Takdir Alisjahbana (STA Memorial Lecture) sejak 2009.

30 Maret 2009, untuk memperingati 100 tahun Sutan Sjahrir. Pembicara: H. Rosihan Anwar, anggota Akademi Jakarta. Judul: Relevansi Sjahrir bagi Indonesia Mendatang. Langsung ke Podium.

14 Desember 2010. Pembicara: H. Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI ke-10 (2004-2009). Judul: Membangun Kembali Martabat Bangsa. Biografi intelektual oleh Rosihan Anwar.

14 Desember 2011. Pembicara: B.J. Habibie, Presiden R.I Ke-3 (1998-1999). Judul: Quo Vadis Indonesia?. Biografi intelektual oleh Toeti Heraty N. Roosseno.

21 Mei 2012. Pembicara: J.E. Sahetapy, Gurubesar Ilmu Hukum Universitas Airlangga, Surabaya; Ketua Komisi Hukum Nasional RI sejak tahun 2000. Judul: Masa Depan Yang Bagaimana!. Biografi intelektual oleh Ahmad Syafii Maarif

4 Oktober 2013. Pembicara Karlina Supelli, Pengajar tetap di Sekolah Tinggi Filsafat Drijarkara Program Pascasarjana, sejak tahun 2000. Judul: Menemukan Indonesia, Sebuah Catatan tentang Cuaca Kebudayan kita. Biografi intelektual oleh Toeti Heraty N. Roosseno.

13 Oktober 2014. Pembicara, Azyumardi Azra, Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sejak 2007; Rektor UIN Syarif Hidayatullah (1998-2002), (2002-2006); September 2010 mendapat penghargaan gelar CBE (Commander of the Order of British Empire) dari Ratu Elizabeth, Kerajaan Inggeris atas jasa-jasanya. Judul: Demokrasi di Negara Mayoritas Muslim: Perspektif Komparatif Indonesia, Turki dan Dunia Arab. Biografi intelektual oleh Jajat Burhanuddin.

29 September 2015. Pembicara Toeti Heraty N. Roosseno. Wakil Ketua Akademi Jakarta. Judul: Budaya dan Spiritualitas. Biografi intelektual oleh Karlina Supelli.

19 Desember 2016. Bambang Hidayat. Astronom. Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Gurubesar ITB. Judul: Takdir Alisjahbana Menuju ke Puncak Kebudayaan. Biografi intlektual oleh Karlina Supelli.

20 Juli 2017. Refly Harun. Ahli Hukum. Judul: Dalam Jebakan Politik Elektoral. Biografi intelektual oleh Arief Budiman.

7 Agustus 2018. Emil Salim. Ekonom. Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Gurubesar UI. Judul: Renungan Pancasila. Biografi Intelektual Ismid Hadad.

26 Agustus 2019. Mahfud MD. Ahli Hukum. Gurubesar UII. Judul: Penguatan Demokrasi dan Nomokrasi Untuk Merawat dan Membangun Indonesia. Biografi intelektual: Imam Marsudi

21 Oktober 2021. Siti Musdah Mulia. Judul: Penguatan Litarasi Agama Mewujudkan Indonesia Maju Biografi Intelektual Bambang Harymurti

6 Desember 2022. Iwan Pranoto. Judul: Kesaligterhubungan Pemikiran. Biografi Intelektual: Karlina Supelli, Bambang Harymurti

Artikel Terkait